Nadiem Makarim Didampingi Hotman Paris, Siap Hadapi Kasus Laptop Rp 9,9 T
- instagram @nadiem_makarim__
Viva, Banyumas - Mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, akhirnya angkat suara terkait dugaan korupsi pengadaan laptop senilai Rp 9,9 triliun. Didampingi oleh pengacara kondang Hotman Paris, ia menyampaikan kesiapan penuh untuk menghadapi kasus laptop tersebut.
Dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Nadiem menegaskan bahwa dirinya menghormati proses hukum dan siap memberi klarifikasi jika dibutuhkan pihak Kejaksaan Agung. Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa pengadaan laptop senilai Rp 9,9 triliun itu merupakan bagian dari program darurat pembelajaran jarak jauh saat pandemi.
Ia didampingi Hotman Paris yang menyatakan bahwa kliennya siap hadapi kasus laptop ini secara terbuka. Hotman menekankan bahwa proyek tersebut melibatkan banyak pihak dan bukan keputusan satu orang.
Dalam pernyataannya, Nadiem Makarim kembali menegaskan bahwa ia siap menjalani proses hukum dan berkomitmen mendukung aparat penegak hukum.
Ia didampingi oleh Hotman Paris selama konferensi pers, menunjukkan keseriusan dalam hadapi kasus laptop senilai Rp 9,9 triliun.
Publik pun kini menanti kelanjutan kasus ini dan kejelasan peran para pihak yang terlibat. Dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025), Nadiem tampak hadir bersama pengacara ternama Hotman Paris Hutapea.
Keduanya menyampaikan pernyataan resmi terkait proyek pengadaan laptop yang menggunakan anggaran negara dalam jumlah besar.
“Saya menghormati dan mendukung sepenuhnya proses hukum yang sedang berjalan. Penegakan hukum yang adil dan transparan adalah fondasi negara demokratis,” ujar Nadiem di hadapan wartawan yang dikutip dari laman Viva.
Ia menegaskan siap untuk memberikan klarifikasi bila sewaktu-waktu dipanggil oleh Kejagung. Nadiem juga menjelaskan bahwa proyek pengadaan laptop ini dirancang sebagai bagian dari upaya pemerintah saat itu untuk mendukung pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi.
“Saat itu, semua pihak bergerak cepat. Pendidikan tak boleh berhenti. Laptop menjadi kebutuhan utama untuk pelajar dan guru,” jelasnya.
Hotman Paris, yang kini menjadi penasihat hukumnya, menambahkan bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan selama prosesnya berjalan sesuai aturan.
“Pak Nadiem siap kooperatif. Tapi penting juga bagi publik tahu bahwa pengadaan ini bukan keputusan tunggal menteri, melainkan proses panjang lintas lembaga,” ujarnya.
Kejagung sendiri masih terus mengumpulkan bukti dan keterangan dari berbagai pihak terkait dugaan markup dan ketidaksesuaian spesifikasi dalam pengadaan laptop tersebut. Hingga kini belum ada nama tersangka yang diumumkan secara resmi.
Publik menanti sejauh mana proses hukum ini akan bergulir, mengingat nilainya yang fantastis dan potensi kerugian negara yang besar. Nadiem sendiri menyatakan akan mengikuti perkembangan kasus ini dan terus berkomitmen untuk membantu penegak hukum