Unik! Pencuri AC Dimaafkan dan Diberi Santunan oleh Korban, Tangis Pecah Saat Mediasi di Banyuwangi
- pexel @athena
Saat mediasi berlangsung, AS dan keluarganya tidak kuasa menahan tangis. Mereka memohon maaf sambil sesenggukan dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan tersebut. Momen emosional ini bahkan membuat Edi sendiri meneteskan air mata.
Junaidi menyebut bahwa tindakan Edi adalah bentuk empati yang luar biasa, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit pasca-pandemi.
Kepolisian menyatakan, pengakuan jujur dari pelaku dan kesediaannya untuk berubah menjadi pertimbangan penting.
Menurut Junaidi, sikap pelaku yang mengakui kesalahan dan tangis tulus yang ditunjukkannya menunjukkan tanda pertobatan.
“Mudah-mudahan dengan dibina, bukan dihukum, ia bisa berubah. Kadang, yang dibutuhkan bukan hukuman, tapi sentuhan hati,” ujarnya.
Keputusan Edi Prayitno menjadi pelajaran berharga bahwa empati dan kemanusiaan masih hidup dalam masyarakat.
Meski kehilangan barang, ia memilih mengedepankan kemanusiaan daripada menambah beban hukum bagi seseorang yang mungkin hanya terdesak oleh kesulitan ekonomi. Sebuah pesan kuat bahwa terkadang, kasih sayang bisa lebih mengubah seseorang dibandingkan hukuman.