KPK Soroti Hilangnya Kusnadi: Ada Kaitan dengan Kasus Suap Dana Pokmas Rp200 M?
- Instagram @official.kpk
Viva, Banyumas -KPK soroti hilangnya Kusnadi, mantan anggota DPRD Jatim, yang dilaporkan tak diketahui keberadaannya sejak 4 Juni 2025. Kusnadi terakhir terlihat di peternakan ayam miliknya di wilayah Sidoarjo. Pihak keluarga menyebut hilangnya tokoh senior politik tersebut sebagai kejadian misterius, terutama karena adanya tiga pria tak dikenal yang terlihat di sekitar lokasi sebelum kejadian.
Spekulasi mulai bermunculan, terutama karena Kusnadi pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Jawa Timur dan dikaitkan dengan sejumlah isu politik. Dugaan kuat mengarah pada kemungkinan adanya kaitan antara hilangnya Kusnadi dan proses hukum yang sedang berjalan di KPK. Lembaga antirasuah itu kini sedang menyelidiki kasus suap dana hibah untuk kelompok masyarakat atau pokmas di Jawa Timur.
Dana tersebut mencapai angka fantastis sebesar Rp200 miliar. KPK menyatakan akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk menelusuri keberadaan Kusnadi, mengingat ia disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang penting dalam pengembangan perkara tersebut.
KPK soroti kemungkinan bahwa hilangnya Kusnadi, mantan anggota DPRD Jatim, bisa menghambat proses penyidikan kasus suap dana pokmas senilai 200 M.
Juru Bicara KPK menegaskan bahwa keberadaan Kusnadi dibutuhkan agar proses hukum berjalan efektif.
Sejauh ini, kasus yang sama telah menyeret 21 orang tersangka dan mengungkap aliran dana mencurigakan dari APBD Jawa Timur.
Dengan masih belum ditemukannya Kusnadi, publik pun menanti kejelasan apakah hilangnya tokoh politik ini berkaitan langsung dengan kasus besar yang sedang dibongkar oleh KPK.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) untuk menelusuri keberadaan Kusnadi. Ia menegaskan bahwa keberadaan Kusnadi penting agar proses hukum berjalan efektif.
"KPK akan berkoordinasi dengan APH terkait, dan berharap Sdr. Kusnadi dapat segera ditemukan keberadaannya," ujarnya kepada wartawan, Senin (9/6/2025) yang dilansir dari laman Viva pada 9 Juni 2025.
Kusnadi sendiri sebelumnya disebut-sebut sebagai salah satu nama yang akan dimintai keterangan lebih lanjut oleh KPK dalam pengembangan kasus suap dana pokmas APBD Jawa Timur tahun anggaran 2019–2022.
Kasus ini telah menjerat 21 tersangka, termasuk mantan Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua P. Simandjuntak yang sudah divonis 9 tahun penjara.
Keluarga menduga Kusnadi menjadi korban penculikan. Putranya, Teddy Kusdita Kunong, melaporkan bahwa Kusnadi didatangi tiga pria tak dikenal di hari terakhir ia terlihat. Salah satu pria itu bahkan sempat menginap di peternakan.
Nomor telepon Kusnadi sempat aktif, namun kini tidak bisa lagi dihubungi. Terakhir, sinyal ponselnya terlacak di wilayah Pamekasan, Madura.
Teddy kini berharap kepolisian dan pihak terkait, termasuk KPK, dapat membantu menemukan ayahnya dalam kondisi selamat.
“Beliau sedang sakit, tidak mungkin pergi jauh tanpa kabar,” kata Teddy.
Apakah hilangnya Kusnadi hanya kebetulan, atau ada kaitannya dengan kasus yang tengah diproses KPK? Pertanyaan itu masih menunggu jawaban. Yang pasti, hilangnya seorang tokoh politik senior Jatim di tengah pengusutan mega korupsi membuka babak baru penuh tanda tanya