Selama 13 Tahun Menabung, Penjual Basreng Wonosobo Akhirnya Wujudkan Mimpinya Pergi Haji Bersama Istri

Fathkurohman (57) penjual basreng (bakso goreng) keliling di Wonosobo
Sumber :
  • Tim tvOne - Ronaldo Bramantyo

VIVA, BanyumasKisah inspiratif datang dari Wonosobo, sebuah kabupaten yang dikenal dengan pesona alam pegunungannya di Jawa Tengah.

Kenapa Patung Tugu Biawak di Wonosobo Bisa Viral? Ternyata Ini Alasannya

Di balik keindahan alamnya, Wonosobo juga menyimpan cerita perjuangan dan keteguhan hati seorang warganya, Fatkurohman (57), penjual basreng (bakso goreng) keliling yang berhasil mewujudkan impian berhaji setelah 13 tahun menabung secara konsisten.

Bertempat tinggal di Dusun Kasiran, Kelurahan Mlipak, Kabupaten Wonosobo, Fatkurohman bukan berasal dari keluarga berada.

Tugu Biawak di Wonosobo Masih Jadi Incaran pengunjung, Ada Beragam Penampilan Karya Seni

Namun, hal itu tak menghalanginya untuk meraih cita-cita suci menunaikan ibadah haji.

Sejak tahun 2012, ia mulai menyisihkan sebagian kecil dari hasil jualannya setiap hari antara Rp10 ribu hingga Rp25 ribu untuk ditabung.

“Setiap hari, setelah pulang jualan, saya langsung sisihkan sebagian uangnya. Sedikit-sedikit, yang penting rutin,” ungkap Fatkurohman dikutip dari VIVA.co.id pada Rabu (14/5/2025).

Tanpa Dipungut Biaya! Festival Balon Udara di Purwokerto Segera Hadir Pada Bulan Mei

Setiap pagi, sejak pukul 08.00 hingga petang, Fatkurohman berkeliling menjajakan basreng di berbagai lokasi keramaian sekitar Wonosobo.

Salah satu lokasi favoritnya adalah di sekitar Patung Biawak yang kini tengah viral di daerah tersebut.

Tempat ini menjadi titik strategis karena ramai pengunjung, memberi peluang lebih besar dalam meraih penghasilan harian.

Menabung selama lebih dari satu dekade tentu bukan hal mudah, apalagi dengan penghasilan harian yang tidak menentu.

Namun Fatkurohman menunjukkan bahwa tekad dan kedisiplinan dapat mengalahkan keterbatasan.

Selama 13 tahun menabung, ia tak pernah tergoda menggunakan dana tersebut untuk keperluan lain.

Kini, impian itu menjadi kenyataan. Ia dan sang istri, Chamdiah, dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada 27 Mei mendatang. Mereka akan tergabung dalam Kloter 87 Embarkasi Donohudan, Solo.

“Alhamdulillah, semua yang disarankan KBIH sudah kami siapkan, termasuk menjaga kesehatan fisik,” tambah Fatkurohman

Kisah Fatkurohman turut mendapat apresiasi dari Nawawi, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo.

Ia menyatakan bahwa semangat dan ketekunan Fatkurohman bisa menjadi teladan bagi masyarakat luas.

“Pak Fatkurohman memberi contoh bahwa dengan niat yang kuat dan konsistensi, siapa pun bisa ke Tanah Suci, meskipun berpenghasilan terbatas,” ujar Nawawi