Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus: Kiprah dan Perjuangannya Sebelum Terpilih Menjadi Paus
- Pixabay
VIVA, Banyumas – Kardinal Robert Francis Prevost telah resmi terpilih sebagai Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik Roma. Ia mengambil nama Paus Leo XIV setelah terpilih dalam konklaf pada 7-8 Mei 2025, tepat di hari kedua proses pemilihan. Sejak awal, namanya telah mencuat sebagai salah satu kandidat kuat, terutama karena kedekatannya dengan Paus Fransiskus serta pengalamannya yang luas di dalam pelayanan Gereja.
Sebelum mencapai takhta Kepausan, ia telah menapaki berbagai posisi penting dan menunjukkan dedikasi luar biasa dalam karya pastoral maupun struktural Gereja. Berikut adalah beberapa kiprah pentingnya:
1. Misionaris di Peru
Pada dekade 1980-an, Prevost menjalankan misi pastoral sebagai imam di wilayah-wilayah terpencil Peru. Pengalaman ini membentuk kepekaannya terhadap realitas sosial umat dan memperkuat komitmennya pada pelayanan Gereja.
2. Prior Jenderal Ordo Agustinus
Pada tahun 2001, ia terpilih sebagai Prior Jenderal Ordo Santo Agustinus, yakni pemimpin tertinggi dalam komunitas religius internasional yang menghayati spiritualitas Santo Agustinus. Ia menjabat selama dua periode hingga tahun 2013.
3. Uskup Chiclayo
Pada tahun 2015, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai Uskup Keuskupan Chiclayo di Peru. Di sana, ia dikenal dekat dengan umat dan aktif dalam pengembangan pastoral lokal.
4. Prefek Dikasteri untuk Para Uskup
Pada tahun 2023, ia ditunjuk menjadi Prefek Dikasteri untuk Para Uskup. Tugas ini membuatnya berperan dalam seleksi dan pendampingan para uskup di seluruh dunia, serta menjadikannya salah satu pembantu utama Paus dalam Kuria Roma.
5. Diangkat sebagai Kardinal
Pada September 2023, ia diangkat sebagai kardinal oleh Paus Fransiskus, memperkuat posisinya dalam kepemimpinan Gereja universal.
Kelima hal di atas hanyalah sebagian dari rekam jejak panjang Robert Francis Prevost sebelum menjadi Paus Leo XIV. Kini, ia secara resmi memimpin sekitar 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Di tangan Paus Leo XIV, arah perjalanan Gereja Katolik global akan terus dibentuk dan dikembangkan, seiring tantangan zaman yang terus berubah.