Apa Tema Hari Pendidikan Nasional 2025? Ketahui juga Sejarah Hardiknas

Ilustrasi guru dan murid. Tema pendidikan hari nasional 2025.
Sumber :
  • Canva

VIVA, Banyumas - Tema Hari Pendidikan Nasional 2025 apa dan bagaimana sejarahnya? Simak di sini.

Sering Diucap Tapi Nggak Tahu Asalnya? Ini 10 Istilah Sehari-hari dengan Latar Sejarah Mengejutkan!

Tema Hari Pendidikan Nasional 2025 menarik perhatian. Bagi guru maupun peserta didik ingin mengetahui apa yang menajdi tema di tahun ini.

Selain disampaikan pada pidato, tema Hari Pendidikan Nasional 2025 juga akan dicetak pada banner ataupun spanduk saat momen penting tersebut di sekolah-sekolah.

“Dear Hongrang”! Drama Korea Sejarah Penuh Misteri dan Luka Batin yang Siap Menguras Emosi

Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sebagai bentuk penghormatan terhadap peran penting pendidikan dalam membangun peradaban. 

Momen Hari Pendidikan Nasional ini tak hanya menjadi rutinitas tahunan, tetapi juga waktu yang tepat untuk mengevaluasi arah serta kualitas pendidikan di Indonesia.

Andai Yamaha Nouvo Tak Disuntik Mati, Apakah Bisa Mengalahkan Vario? Ini Alasannya!

Hardiknas hadir sebagai pengingat bahwa kemajuan bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, dan pendidikan merupakan pondasi utama dalam membentuk generasi yang cerdas, tangguh, dan berkarakter.

Tahun ini, peringatan Hardiknas membawa pesan khusus tentang pentingnya kolaborasi dalam menciptakan pendidikan yang merata dan bermutu.

Mengenal Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Penetapan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional tidak lepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara, yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. 

Tanggal ini bertepatan dengan hari kelahiran beliau, yaitu 2 Mei 1889 di Yogyakarta.

Lahir dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, Ki Hadjar Dewantara merupakan tokoh penting yang menggagas sistem pendidikan untuk semua kalangan, sebagai bentuk perlawanan terhadap diskriminasi pendidikan pada masa penjajahan Belanda.

Ia mendirikan Taman Siswa pada 3 Juli 1922, sebuah lembaga pendidikan yang membuka akses belajar bagi seluruh rakyat tanpa membedakan status sosial.

Atas dedikasinya dalam bidang pendidikan, Ki Hadjar Dewantara dipercaya menjadi Menteri Pengajaran (kini Menteri Pendidikan) di era awal kemerdekaan. 

Setelah wafat pada 26 April 1959, pemerintah menetapkan hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keputusan Presiden No. 316 Tahun 1959.

Walaupun bukan merupakan hari libur nasional, peringatan Hardiknas secara rutin diisi dengan berbagai kegiatan edukatif seperti upacara bendera di sekolah dan instansi pendidikan, serta refleksi atas pencapaian dan tantangan pendidikan nasional.

Tema  Hari Pendidikan Nasional 2025

Tahun ini, tema yang diangkat dalam peringatan Hardiknas adalah 'Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua'. 

Tema ini menegaskan perlunya keterlibatan semua pihak—pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan pelaku pendidikan—dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inklusif, adil, dan berkualitas.

Melalui tema tersebut, pemerintah mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut aktif berkontribusi dalam upaya perbaikan pendidikan. 

Visi yang diusung adalah membangun sistem pendidikan yang mampu menjangkau setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali.

Semangat Ki Hadjar Dewantara yang terkenal dengan semboyan  “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” terus menjadi inspirasi dalam menciptakan sistem pendidikan nasional yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.