Pilot Area ICP Purwokerto Disepakati, 3 Kawasan Ini Jadi Fokus Pengembangan
- Pemkab Banyumas
Tiga kawasan strategis ditetapkan sebagai pilot area ICP Purwokerto: Kota Lama, kawasan Unsoed, dan Gerilya-Sudirman. Langkah ini menegaskan peran Banyumas sebagai pusat pendidikan, wisata, dan bisnis di Jawa Tengah
Viva, Banyumas - Kabupaten Banyumas resmi melangkah ke tahap penting dalam penerapan Integrated City Planning (ICP). Melalui lokakarya dan konsultasi publik yang digelar Badan Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah II pada Kamis (2/10/2025), telah disepakati tiga kawasan strategis yang menjadi kandidat pilot area ICP Purwokerto.
Acara yang berlangsung di Aula Kecamatan Banyumas ini dihadiri langsung oleh Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, jajaran pejabat Kementerian PUPR, Bappedalitbang, akademisi, pelaku usaha, hingga kelompok masyarakat. Pertemuan berlangsung secara hybrid, dengan dukungan penuh dari berbagai direktorat di Kementerian PUPR.
Tiga Kawasan Prioritas ICP Banyumas
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah II, Airlangga Mardjono, memaparkan bahwa ICP telah memasuki tahap kedua. Fokus utama adalah penentuan pilot area yang akan menjadi dasar strategi pengembangan.
Tiga kawasan yang ditetapkan antara lain:
1.Kawasan Kota Lama Purwokerto, sebagai simbol sejarah dan destinasi wisata perkotaan.
2.Kawasan Pendidikan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), untuk mendukung Purwokerto sebagai kota pendidikan.
3.Kawasan Kota Baru Gerilya-Sudirman, yang dirancang sebagai pusat bisnis dan pemerintahan modern.
Ketiga lokasi ini diharapkan mampu menjadikan Banyumas sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, tanpa mengabaikan fungsi konservasi, kondisi geografis, serta kearifan lokal. Bupati Sadewo menegaskan bahwa perencanaan kota terpadu tidak hanya berbicara soal tata ruang, tetapi juga sinergi antar pemangku kepentingan.
Ia menekankan pentingnya delineasi ruang yang jelas agar pembangunan berkelanjutan bisa diwujudkan. Lebih jauh, hadirnya Jalan Tol Pejagan–Cilacap juga akan menjadi pendorong utama. Infrastruktur ini diprediksi meningkatkan aksesibilitas, memperlancar distribusi barang dan jasa, sekaligus menarik minat investor.
“Dengan dukungan dan kolaborasi, perencanaan ini tidak hanya berhenti sebagai konsep, melainkan dapat diwujudkan dalam bentuk investasi nyata untuk masyarakat Banyumas,” ujarnya dikutip dari Pemkab Banyumas.
Program ICP sendiri merupakan bagian dari National Urban Development Project, yang bertujuan menjembatani perencanaan tata ruang dengan realisasi investasi. Banyumas ditetapkan sebagai satu-satunya kota percontohan ICP di Pulau Jawa, dengan arah pengembangan sebagai kota pendidikan, wisata, serta pusat bisnis pemerintahan.
Dengan ditetapkannya tiga pilot area ICP Purwokerto, pemerintah daerah berharap tercipta pusat ekonomi baru yang berdaya saing tinggi, sekaligus membuka peluang kerja dan investasi yang lebih luas bagi masyarakat Banyumas