Program 1 Keluarga 1 Sarjana Jadi Fondasi Pembangunan SDM Magelang

Program 1 Keluarga 1 Sarjana di Magelang
Sumber :
  • Pemkab Magelang

Program “Satu Keluarga Satu Sarjana” di Magelang dorong keluarga mencetak sarjana, memperluas akses pendidikan, dan memperkuat SDM unggul demi kemajuan daerah

Spanduk Seruan Stop Pungli i Lokasi Calon Masjid Gegerkan Warga Cilacap

Viva, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Magelang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu program unggulan yang kini menjadi sorotan adalah “Satu Keluarga Satu Sarjana”, sebuah inisiatif yang ditujukan agar setiap keluarga memiliki kesempatan melahirkan lulusan perguruan tinggi. Dikutip dari Pemkab Magelang, Ketua DPRD Kabupaten Magelang, Sakir, menegaskan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi.

Menurutnya, program ini bukan hanya janji politik, tetapi telah mulai diimplementasikan secara nyata untuk mendukung percepatan pembangunan SDM di daerah. Dengan adanya program ini, diharapkan setiap keluarga mampu menyekolahkan minimal satu anggota keluarganya hingga meraih gelar sarjana.

Bupati Kendal Tinjau Pembangunan Jalan Beton Gempolsewu Bulak, Target Rampung November 2025

Pendidikan berkualitas diyakini menjadi kunci utama kemajuan daerah. Pemerintah Kabupaten Magelang menyadari bahwa tanpa SDM unggul, sulit bagi daerah untuk bersaing di era global. Oleh karena itu, berbagai kebijakan diarahkan pada perluasan akses pendidikan tinggi bagi generasi muda, baik melalui beasiswa, bantuan pendidikan, maupun dukungan moral.

Wakil Bupati Magelang, Sahid, dalam beberapa kesempatan menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah desa, DPRD, hingga lembaga pendidikan.

Pembangunan RSNU Kendal Terus Jalan, Kekurangan Dana Rp200 Juta Siap Ditutup

Sinergi tersebut diharapkan mampu memastikan bahwa program ini berjalan efektif, tepat sasaran, serta berkelanjutan. Selain program “Satu Keluarga Satu Sarjana”, Pemkab Magelang juga menggulirkan penghargaan bagi pemuda berprestasi.

Bantuan biaya pendidikan sebesar Rp10 juta untuk dua semester diberikan sebagai bentuk investasi jangka panjang pada generasi muda. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada angka kelulusan, tetapi juga kualitas serta daya saing pemuda. Sahid menambahkan, pemuda merupakan aset strategis daerah.

Halaman Selanjutnya
img_title