Kasus Naturalisasi Malaysia Bukan yang Pertama, Ini Jejak Skandal Serupa di Dunia Sepak Bola
- Pixabay
Kasus Lain di Amerika Selatan dan Afrika
Selain dua kasus besar tersebut, sejarah sepak bola juga mencatat sejumlah negara di Amerika Selatan dan Afrika yang mencoba mempercepat proses naturalisasi pemain tanpa mematuhi regulasi FIFA. Praktik ini biasanya dilakukan untuk mengejar prestasi instan dengan menambah kualitas skuad lewat pemain asing. Langkah cepat ini seringkali mengabaikan prosedur resmi yang seharusnya menjadi syarat mutlak.
Meski tidak semuanya terungkap secara publik, investigasi FIFA kerap menemukan ketidaksesuaian dokumen, terutama terkait syarat garis keturunan dan domisili. Beberapa kasus bahkan baru terungkap setelah turnamen besar berlangsung, sehingga menimbulkan polemik dan protes dari negara lawan. Kondisi ini membuat kepercayaan publik terhadap federasi sepak bola yang terlibat semakin merosot.
Naturalisasi pemain sejatinya dimaksudkan untuk memperkuat tim nasional dan memperkaya kompetisi. Dengan hadirnya pemain berdarah asing, sebuah tim bisa menambah kedalaman skuad, memperbaiki kualitas permainan, serta meningkatkan daya saing di level internasional.
Namun, tanpa tata kelola yang baik, langkah ini bisa berbalik menjadi bumerang. Kasus Malaysia, Timor-Leste, hingga Equatorial Guinea menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan hanya soal permainan di lapangan, tetapi juga soal integritas administrasi di balik layar.