Terang Bulan Jadul Pak Solihin! 40 Tahun Menebar Rasa Manis dari Sekolah ke Sekolah di Banyumas

Terang Bulan Jadul Pak Solihin
Sumber :
  • Tiktok/kulinerpurwokerto_

VIVA, Banyumas – Kalau kalian pernah sekolah di daerah Sokaraja Wetan, Sokaraja Kidul, Kalibagor atau Pajerukan, besar kemungkinan kalian pernah mencicipi Terang Bulan Jadul Pak Solihin ini.

Segarnya Tak Pernah Pudar! Es Campur Mbah Samsi, Legenda Manis dari Mersi Purwokerto Sejak 1999

Bukan hanya soal jajanan legendaris, tapi juga tentang kenangan masa kecil yang nempel di hati.

Pak Solihin mulai berjualan sejak usia 16 tahun, dan sekarang, sudah lebih dari 40 tahun beliau keliling sekolah-sekolah di wilayah Banyumas demi membagikan kebahagiaan manis lewat terang bulan teflonnya.

Bubur Sumsum Langganan Sejak 31 Tahun Lalu, Nikmat Lembutnya Gempol Bu Surminah di Pagi Hari

Terang Bulan Jadul Pak Solihin senantiasa mempertahankan cara tradisional. Teksturnya lembut, padat, dan rasa manisnya pas, sehingga terasa otentik.

Selain itu, ukuran terang bulannya yang besar dan harganya yang super irit cuma 5 ribu aja loh. Cocok buat sarapan, ngemil jam istirahat, atau bekal pulang sekolah.

Soto Balungan Kambing Bu Jamil! Sarapan Hidden Gem Legendaris Rasa Nikmat, Tanpa Bau Prengus di Purwokerto

Satu hal yang bikin makin seru, jadwalnya misterius, kelilingnya enggak tentu. Kadang nongol di SD Pekaja, lain waktu muncul di SD Sokaraja Tengah, dan keliling ke berbagai sekolah.

Info penting buat yang kangen jajanan ini. Terang Bulan Jadul Pak Solihin mulai jualan jam 06.00 pagi dengan area kelilingnya pada hari biasa di sekitar sekolah di Sokaraja Wetan, Sokaraja Kidul, Kalibagor, Pajerukan.

Sedangkan untuk hari Minggu biasanya keliling di Kalibagor & Kajerukan. Kalau kalian ketemu beliau, siap-siap kena serangan nostalgia.

Kadang tanpa sadar kita senyum sendiri pas menggigit potongan terang bulan ini, seperti mencicipi masa kecil yang tak akan kembali.

Dalam dunia serba cepat seperti sekarang, Pak Solihin hadir sebagai pengingat bahwa rasa tak selalu harus mahal, dan kebahagiaan bisa datang dari hal sederhan.

Seperti terang bulan hangat di tangan, dan sapaan ramah penjual yang setia dari generasi ke generasi.

Kalau kalian pernah langganan atau masih sering nemu beliau keliling, share dong ceritamu. Siapa tahu kita pernah antri di tempat yang sama