Uang Pajak Rakyat Rp277 M Digelontorkan Demi Timnas Lolos Piala Dunia 2026, Efektifkah?
- instagram @0ratmangoen
Viva, Banyumas - Pemerintah mengambil langkah strategis dengan menggelontorkan anggaran sebesar 277 miliar rupiah dari APBN 2025 guna memperkuat fondasi sepak bola nasional. Dana ini, yang sebagian besar bersumber dari uang pajak rakyat, diarahkan untuk mendukung pembinaan usia dini, peningkatan kualitas pelatih, dan infrastruktur sepak bola.
Tujuannya jelas: memperbesar peluang Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026. Melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP), pemerintah menyatakan bahwa sekitar 73 persen dari total 277 M itu berasal dari kontribusi pajak masyarakat.
Dalam konteks ini, uang pajak rakyat digunakan untuk membiayai program-program penting PSSI, mulai dari pelatnas hingga penguatan sistem manajemen sepak bola. Harapannya, dana yang digelontorkan ini dapat membuahkan hasil nyata dan prestasi gemilang demi Timnas lolos Piala Dunia 2026.
Kucuran dana sebesar 277 miliar rupiah ini menjadi bukti bahwa negara serius dalam membangun sepak bola sebagai olahraga strategis nasional.
Dengan menggunakan uang pajak rakyat, pemerintah ingin menciptakan sistem pembinaan berkelanjutan yang mendukung visi besar PSSI.
Masyarakat kini menanti hasil dari dana yang telah digelontorkan, terutama apakah investasi besar ini benar-benar mampu mengantar Timnas Indonesia lolos Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Menurut DJP, 73 persen dari anggaran tersebut berasal dari dana pajak. Dalam unggahan Instagram resminya, DJP menegaskan bahwa “Pajak yang kita bayarkan turut berperan dalam mendukung Garuda Mendunia.”
Artinya, kontribusi wajib pajak digunakan langsung untuk mendorong prestasi olahraga paling populer di Tanah Air ini.
Dikutip dari tvonenews, Dari total Rp277 miliar, sepak bola menjadi cabang olahraga yang mendapat alokasi dana terbesar, yakni sekitar Rp199,7 miliar.
Ini jauh melampaui cabang olahraga lainnya seperti bulu tangkis, panjat tebing, dan panahan. Menpora Dito Ariotedjo menjelaskan bahwa bantuan dana kepada PSSI bersifat khusus, lantaran sepak bola dinilai sebagai cabang strategis yang memiliki potensi besar secara nasional maupun internasional.
Keputusan ini tentu menimbulkan pro dan kontra. Di satu sisi, publik berharap suntikan dana besar dapat membawa performa timnas naik signifikan, terlebih setelah kemenangan atas China 1-0 pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di SUGBK.
Bahkan, dua hari setelah laga tersebut, Presiden Prabowo Subianto menjamu pemain Timnas Indonesia di kediamannya sebagai bentuk dukungan moral dan penghargaan atas perjuangan para pemain.
Namun di sisi lain, muncul pertanyaan tentang efektivitas penggunaan dana sebesar itu. Apakah alokasi Rp277 miliar benar-benar mampu mendorong Timnas menembus Piala Dunia 2026? Apakah sistem pembinaan dan infrastruktur sudah cukup siap untuk menunjang hasil maksimal?
Jawaban atas pertanyaan itu akan terjawab seiring berjalannya waktu. Yang jelas, sepak bola Indonesia kini berada di bawah sorotan tajam, tidak hanya dari pecinta olahraga, tetapi juga dari masyarakat yang ingin tahu sejauh mana uang rakyat mampu mengangkat prestasi Garuda ke level dunia