Petisi ke FIFA Usut Naturalisasi Malaysia, Syed Yazid: Itu Cuma Iri Hati!

Syed Yazid bantah tudingan naturalisasi palsu pemain Malaysia
Sumber :
  • instagram @malaysia_nt

Viva, Banyumas - Baru-baru ini, muncul petisi yang mendesak FIFA untuk mengusut proses naturalisasi pemain di Malaysia. Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah melakukan naturalisasi tujuh pemain asing dari Spanyol, Brasil, dan Argentina dalam waktu singkat, yang memicu perhatian dan kontroversi di berbagai negara, termasuk Malaysia sendiri. Syed Yazid, Presiden FAM, menanggapi isu ini dengan tegas.

Mengejar Malaysia: Butuh Rp1,3 Kuadriliun untuk Kesehatan RI?

Ia menyebut tudingan soal naturalisasi palsu yang berkembang hanyalah bentuk iri hati semata. Menurut Syed Yazid, Malaysia menjalankan proses naturalisasi sesuai aturan, dan tuduhan yang beredar tidak berdasar sehingga tidak perlu dianggap serius.

Meski ada petisi yang meminta FIFA turun tangan untuk mengusut naturalisasi di Malaysia, Syed Yazid tetap yakin langkah federasi itu sah dan wajar. Ia mengajak semua pihak untuk fokus pada perkembangan positif sepak bola Malaysia, bukan terjebak pada isu yang hanya dilatarbelakangi rasa iri hati.

Malaysia Minta 240 Ribu Ton Jagung, Indonesia Siap Jadi Lumbung Pangan Dunia

Dikutip dari Viva, Banyak pihak meragukan keabsahan proses naturalisasi ini, hingga muncul petisi yang diajukan kepada FIFA untuk menyelidiki dugaan adanya pemain palsu yang masuk ke skuad Harimau Malaya.

Para penggagas petisi ini menginginkan transparansi mengenai asal-usul dan status kewarganegaraan para pemain yang kini sudah atau akan memperkuat Timnas Malaysia.

Peringkat FIFA Melonjak, Timnas Indonesia Tinggalkan Malaysia Jauh Usai Kalahkan China

Kekhawatiran ini cukup besar karena dapat memengaruhi jalannya kompetisi di kualifikasi Piala Asia 2027 yang sudah semakin dekat.

Menanggapi kontroversi tersebut, Presiden FAM, Syed Yazid Syed Omar, memberikan pernyataan tegas.

Ia menyebut tuduhan-tuduhan soal naturalisasi palsu itu hanyalah cerminan rasa iri dari pihak-pihak tertentu yang tidak menerima kemajuan Malaysia dalam dunia sepak bola.

Menurutnya, proses naturalisasi sudah berjalan sesuai prosedur hukum dan aturan yang berlaku, sehingga tidak ada alasan untuk meragukan integritas para pemain maupun federasi.

Lebih lanjut, Syed Yazid menegaskan bahwa Malaysia berhak memanfaatkan kebijakan naturalisasi untuk memperkuat skuadnya, terutama dalam menghadapi kompetisi internasional yang semakin kompetitif.

Ia mengajak semua pihak untuk fokus pada persiapan dan prestasi di lapangan, daripada terjebak dalam spekulasi dan tudingan yang tidak berdasar.

Situasi ini menjadi sorotan tajam di kawasan Asia Tenggara, khususnya menjelang laga kualifikasi Piala Asia 2027 antara Malaysia dan Vietnam yang akan berlangsung pada 10 Juni 2025.

Ketegangan antara dua negara ini semakin meningkat, seiring dengan adanya isu naturalisasi yang dianggap mempengaruhi kualitas dan kekuatan tim Malaysia