Persiku Kudus Terpuruk: Kalah Beruntun, Didenda Rp 40 Juta, dan Ditinggal Suporter!

Persiku Kudus kena sanksi berat dari Komdis PSSI
Sumber :
  • instagram @persiku_kudus

Persiku Kudus dihantam sanksi Rp 40 juta dari PSSI usai insiden ricuh kontra PSS Sleman. Klub terpuruk dengan tiga kekalahan beruntun dan kini dituntut benahi disiplin suporter

Heboh! Suporter Borong Tiket Arab Saudi vs Indonesia, Gelombang Kedua Dibuka

Viva, Banyumas - Nasib Persiku Kudus tampaknya belum juga membaik. Setelah menelan tiga kekalahan beruntun di kompetisi musim ini, tim berjuluk Macan Muria kembali harus menerima kabar pahit dari luar lapangan.

Komite Disiplin (Komdis PSSI) resmi menjatuhkan sanksi denda sebesar Rp 40 juta akibat serangkaian pelanggaran yang terjadi saat laga melawan PSS Sleman pada 21 September 2025. Pertandingan yang digelar di kandang sendiri itu tak hanya berakhir dengan kekalahan, namun juga meninggalkan catatan kelam.

Dana Pusat Terancam Stop, Nasib Batik Solo Trans di Ujung Tanduk 2026

Dalam laporan resmi PSSI, denda tersebut merupakan akumulasi dari tiga pelanggaran berat. Pelanggaran pertama berasal dari aksi pemain Persiku, Arsyad Yusgiantoro, yang memukul pemain lawan dan diganjar larangan bermain dua laga plus denda Rp 5 juta.

Kedua, aksi pelemparan benda oleh suporter Persiku di tribun utara, barat, dan timur yang membuat klub harus membayar denda Rp 15 juta.

Program Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Cek Daftar Provinsi yang Kasih Diskon hingga Potongan Tunggakan 5 Tahun

Namun yang paling fatal terjadi pada sisi pengamanan. Panitia pelaksana (panpel) dinilai gagal menjaga ketertiban selama pertandingan berlangsung.

Komdis mencatat adanya penonton yang merusak pintu gerbang stadion hingga melakukan tindakan kekerasan terhadap petugas keamanan (steward). Atas kelalaian ini, panpel dijatuhi denda terbesar, Rp 20 juta.

Tidak hanya Persiku, tim tamu PSS Sleman juga turut disanksi denda Rp 12,5 juta karena kedapatan membawa suporter tandang. Direktur Utama PT Relasi Sport Muria Indonesia, Abdul Fuad Amirul Adha, mengaku sanksi tersebut menjadi pelajaran penting bagi klub dan seluruh pihak terkait.

Ia menegaskan akan segera berkoordinasi dengan aparat keamanan dan komunitas suporter untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Kini, jelang laga kandang berikutnya melawan Barito Putera pada 10 Oktober 2025, Persiku tidak hanya dituntut bangkit dari sisi permainan, tetapi juga membuktikan kedewasaan dalam mengelola pertandingan kandang.

Sanksi ini menjadi refleksi bahwa keberhasilan sebuah tim tidak hanya ditentukan dari performa di lapangan, tetapi juga dari disiplin dan tanggung jawab seluruh elemen klub, termasuk suporter