Pertarungan Merek Terpanas: BYD Rela Berdarah-darah Demi Denza di Indonesia. Ini Alasannya!
- VIVA/Yunisa Herawati
Perjuangan Tanpa Henti BYD
Meski persidangan pertama menunjukkan hasil yang tidak menguntungkan bagi BYD, semangat mereka untuk memenangkan hak atas nama tersebut tidak luntur.
Hal ini ditegaskan oleh Head of Marketing PR & Government Relation BYD Indonesia, Luther T. Panjaitan.
“Kita tetap monitoring, ini saya bilang bagian dari perjuangan. Tentunya brand apapun kita, baik BYD dan Denza adalah brand yang sudah terdaftar di skala internasional, dan telah didaftarkan dalam jangka panjang,” ujarnya dikutip dari VIVA.co.id pada Rabu (11/6/2025).
Luther menjelaskan bahwa langkah hukum ini adalah bagian dari proses validasi sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Ini adalah upaya untuk menyelesaikan konflik kepemilikan merek yang berwenang untuk memutuskan.
Sejarah Denza: Kolaborasi dengan Mercedes-Benz
Denza sendiri memiliki sejarah yang menarik. Untuk melebarkan sayapnya ke segmen premium, pada tahun 2011 BYD dan Mercedes-Benz berkolaborasi mendirikan Denza, saling berbagi teknologi.
Selama sepuluh tahun, perusahaan patungan ini hanya menjual 23 ribu unit mobil, dengan model seperti Denza 300, 400, 500, dan D9.
Namun, meskipun penjualan mulai meningkat setelah peluncuran produk baru, Mercedes-Benz memutuskan untuk menarik sebagian besar sahamnya.
Jenama asal Jerman itu merasa kolaborasi dengan merek Tiongkok ini tidak menguntungkan baginya.