Heboh! Universitas Udayana Bali Diduga Habiskan Rp1,37 Miliar untuk Babi Guling dari APBN Dari Tahun 2022 Sampai 2024
- instagram @univ.udayana
Universitas Udayana (Unud) Bali disorot publik setelah adanya dugaan laporan menyebut Rp1,37 miliar dana APBN dipakai untuk babi guling. Publik pertanyakan transparansi dan akuntabilitas anggaran kampus
Viva, Banyumas - Universitas Udayana (Unud) Bali tengah menjadi bahan perbincangan publik setelah sebuah laporan yang beredar di media sosial mengungkap dugaan penggunaan dana fantastis untuk konsumsi babi guling. Laporan tersebut diunggah melalui akun “AMEL” di Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Kemendikbud.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa selama tiga tahun terakhir (2022–2024), Unud diduga menghabiskan Rp1,37 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kebutuhan konsumsi, dengan rincian tertulis sebagai pembelian babi guling.
Angka ini sontak memicu kehebohan karena dinilai tidak wajar untuk sebuah pengeluaran makanan di lingkungan perguruan tinggi negeri. Publik pun ramai mempertanyakan kewajaran alokasi dana tersebut.
Banyak yang menilai jumlah Rp1,37 miliar terlalu besar, terlebih jika benar-benar hanya diperuntukkan membeli menu babi guling. Kritik juga diarahkan pada transparansi penggunaan anggaran kampus negeri yang semestinya akuntabel karena bersumber dari uang rakyat.
Tidak sedikit warganet yang menuntut klarifikasi resmi dari pihak Universitas Udayana. Beberapa pihak juga menyoroti perlunya audit lebih mendalam untuk memastikan apakah benar dana sebesar itu hanya untuk konsumsi, atau sebenarnya ada pos anggaran lain yang terhimpun namun tidak terurai secara detail di laporan.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Universitas Udayana belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan tersebut.
Publik menunggu apakah kampus akan mengonfirmasi, membantah, atau memberikan penjelasan rinci mengenai penggunaan anggaran.
Kasus dugaan anggaran babi guling di Unud ini kembali membuka diskusi soal transparansi dan akuntabilitas penggunaan APBN di sektor pendidikan tinggi.
Sebagai lembaga akademik, universitas seharusnya menjadi contoh dalam hal integritas pengelolaan dana publik. Publik kini menunggu klarifikasi resmi Universitas Udayana untuk meredakan polemik yang tengah berkembang.
Tanpa penjelasan terbuka, isu ini berpotensi mencoreng reputasi kampus dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola anggaran di perguruan tinggi negeri