Jenazah Pemuda Australia Dikirim Tanpa Jantung Dari Bali: Otoritas Australia Minta Penjelasan dari Indonesia

Ilustrasi Pemulangan jenazah Byron Haddow dari Bali
Sumber :
  • pexel @nicollazzi xiong

Jenazah Byron Haddow (23), warga Australia yang meninggal di Bali, dipulangkan tanpa jantung. Kasus ini memicu pertanyaan serius, membuat otoritas Australia meminta penjelasan dari Indonesia

Banjir Terbaru Bali Bangkitkan Ingatan: Kilas Balik Banjir Besar Tahun 2009 yang Lumpuhkan Aktivitas Warga

Viva, Banyumas - Kasus mengejutkan terjadi antara Indonesia dan Australia setelah jenazah seorang pemuda asal Queensland, Byron Haddow (23), dipulangkan dari Bali tanpa jantung. Peristiwa ini memicu perhatian luas, baik dari media internasional maupun otoritas terkait di Canberra, yang kini menuntut klarifikasi resmi dari pemerintah Indonesia.

Dikutip dari AFP, Byron Haddow dilaporkan meninggal dunia saat berlibur di Bali. Ia ditemukan tidak bernyawa di kolam renang sebuah vila tempatnya menginap. Setelah melalui proses pemulangan, jenazahnya baru tiba di Australia sekitar empat minggu kemudian.

Viral! Wanita AS Buka Kelas Seks Privat Rp114 Juta di Bali, Imigrasi Bongkar Modus dan Beberkan Fakta Mengejutkan

Namun, hasil autopsi kedua di negaranya mengungkap fakta mengejutkan: jantung Byron tidak ada dalam tubuhnya. Ibunda Byron, Chantal, menyatakan kecurigaannya kepada media lokal Australia. Ia merasa ada yang janggal dalam kematian putranya.

Menurutnya, kondisi jenazah menimbulkan pertanyaan besar, terutama setelah otoritas memberi tahu bahwa jantung sang pemuda disimpan di Bali. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Australia menegaskan telah memberikan dukungan konsuler penuh kepada keluarga korban.

Geger! Penemuan Jenazah Lansia di Sayangan Ngadirejo, Evakuasi Dilakukan oleh Tim Gabungan

Namun, pernyataan detail terkait kasus ini belum bisa dipublikasikan lebih jauh karena alasan privasi. Meski demikian, otoritas Canberra secara resmi meminta penjelasan dari Indonesia terkait hilangnya organ vital tersebut.

Hingga kini, belum ada klarifikasi publik dari pihak berwenang Indonesia mengenai alasan jantung Byron tidak ikut dipulangkan bersama jenazah. Umumnya, prosedur autopsi di luar negeri dapat melibatkan pengambilan organ tubuh untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.

Namun, kasus ini menimbulkan tanda tanya besar karena pihak keluarga merasa tidak pernah mendapat penjelasan resmi. Kasus ini cepat menyebar ke berbagai media internasional, memunculkan spekulasi tentang dugaan kelalaian hingga isu perdagangan organ.

Meski demikian, otoritas menegaskan bahwa penyelidikan masih berjalan dan mendesak publik untuk menunggu hasil resmi.

Kasus Byron Haddow menjadi pengingat pentingnya transparansi dan komunikasi terbuka dalam setiap prosedur medis lintas negara. Bagi keluarga korban, jawaban yang jelas sangat dibutuhkan untuk memastikan tidak ada praktik mencurigakan yang melanggar etika maupun hukum