Kenali Ciri Keracunan Makanan: Diare, Muntah, dan Gejala Lain yang Wajib Diwaspadai
- Freepik
VIVA, Banyumas – Pernah tiba-tiba merasa mual hebat setelah menyantap hidangan favorit? Hati-hati, itu bisa jadi tanda keracunan makanan.
Kondisi ini bukan sekadar sakit perut biasa, tapi reaksi tubuh melawan bakteri, virus, atau racun yang ikut terbawa dalam makanan dan minuman.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, keracunan makanan terjadi ketika tubuh kemasukan patogen seperti Salmonella, E. coli, atau Staphylococcus aureus.
Reaksi inilah yang menyebabkan gejala khas seperti diare dan muntah.
Gejala Utama yang Perlu Diwaspadai
Diare sebagai tanda paling umum. Feses menjadi cair karena tubuh mencoba mengeluarkan racun secepat mungkin.
2. Mual dan Muntah
Muntah adalah mekanisme alami untuk menyingkirkan kontaminan. Biasanya muncul dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi.
3. Kram Perut dan Nyeri
Otot usus berkontraksi untuk mengeluarkan zat berbahaya. Sensasinya bisa berupa kram tajam atau perut melilit.
4. Demam Ringan hingga Sedang
Tubuh meningkatkan suhu sebagai cara melawan infeksi. Demam yang tidak turun perlu perhatian medis.
5. Dehidrasi
Keringat berlebih, mulut kering, dan lemas menandakan cairan tubuh berkurang akibat muntah dan diare.
Kementerian Kesehatan menyarankan penderita keracunan makanan untuk segera memperbanyak asupan cairan seperti air mineral atau larutan rehidrasi oral (oralit).
Jika gejala berat—misalnya muntah terus-menerus atau diare berdarah—segera periksa ke fasilitas kesehatan agar mendapat pemeriksaan laboratorium dan perawatan medis yang tepat.
Keracunan makanan bisa menimpa siapa saja, dari anak-anak hingga orang dewasa. Mengenali gejalanya sejak awal adalah kunci agar tidak berujung fatal.
Jadi, selalu perhatikan kebersihan bahan pangan dan cara memasak, karena kesehatan tubuh dimulai dari apa yang kita makan.