3 Hari Penuh Kemeriahan, Gesing Fest 2025 Jadi Magnet Baru Temanggung

Kemeriahan Gesing Fest 2 0 di Temanggung
Sumber :
  • Pemkab Temanggung

Gesing Fest 2.0 2025 digelar 3 hari di Temanggung. Festival budaya ini menghadirkan seni, kuliner, dan UMKM lokal, sekaligus menjadi magnet baru pariwisata desa

Jalan Pingit Wonokerso Temanggung Diperlebar Jadi 6 Meter, Anggaran Capai Rp 3 Miliar

Viva, Banyumas - Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, menjadi sorotan publik dengan digelarnya Gesing Fest 2.0 2025, sebuah festival budaya dan pariwisata yang berlangsung pada 20–22 September 2025.

Selama tiga hari penuh, masyarakat dan wisatawan diajak menikmati berbagai sajian seni tradisi, kuliner khas, hingga produk unggulan UMKM Temanggung.

Hujan Deras Picu Longsor di Temanggung, Talud 15 Meter Ambruk Seketika Rugi Rp 169 Juta

Pembukaan festival ini terasa semakin istimewa karena dibarengi dengan peresmian Gedung Serbaguna Sarwo Guno, simbol baru kebersamaan warga sekaligus tonggak kemajuan desa.

Gedung ini diharapkan menjadi pusat aktivitas masyarakat, baik untuk kegiatan budaya, pendidikan, maupun ekonomi kreatif.

Proyek City Walk Temanggung Tahap II Rp 1,49 Miliar Dikebut, 44 Pohon Lama Ditebang Diganti Kenari dan Bungur

Gesing Fest 2.0 menghadirkan panggung hiburan yang menampilkan beragam kesenian tradisional, mulai dari tari daerah, musik gamelan, hingga pertunjukan wayang.

Selain itu, pengunjung juga bisa menjajal kuliner lokal, mencicipi kopi khas Temanggung, serta berbelanja produk UMKM seperti kerajinan tangan, batik, dan hasil pertanian olahan.

Kepala Desa Gesing menyampaikan bahwa festival ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga sarana memperkenalkan potensi desa ke masyarakat luas.

“Gesing Fest 2.0 adalah wujud nyata semangat gotong royong warga. Kami ingin budaya tetap lestari, ekonomi lokal berkembang, dan wisata desa semakin dikenal,” ungkapnya dikutip dari Pemkab Temanggung.

Antusiasme warga tampak sejak hari pertama. Ribuan pengunjung memadati area festival, menikmati pameran budaya sekaligus berinteraksi dengan para pelaku UMKM.

Suasana meriah ini diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi desa, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat identitas budaya lokal. Pakar pariwisata menilai, keberhasilan penyelenggaraan Gesing Fest 2.0 dapat menjadi model bagi desa-desa lain di Temanggung.

Festival berbasis kearifan lokal ini dinilai sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan, yang mengutamakan pelestarian budaya sekaligus memberikan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat. Selain pameran budaya dan kuliner, panitia juga menyiapkan berbagai lomba dan workshop kreatif.

Mulai dari lomba fotografi, melukis, hingga pelatihan pengolahan hasil bumi. Kegiatan tersebut dirancang agar generasi muda semakin mencintai budaya lokal sekaligus berinovasi di bidang ekonomi kreatif.

Dengan semangat kebersamaan, Gesing Fest 2.0 diharapkan dapat menjadi agenda rutin tahunan. Jika terus berkembang, bukan tidak mungkin Desa Gesing akan menjadi destinasi unggulan baru di Temanggung, bersaing dengan kawasan wisata populer lain di Jawa Tengah