Heboh! Dugaan Rekening Dana Nasabah di BCA Dibobol, Rp70 Miliar Diduga Raib Sekejap
- instagram@goodlifebca
RDN Panca Global Sekuritas di BCA diduga dibobol. Kerugian sekitar Rp70 miliar. Pihak BCA dan perusahaan sekuritas kini lakukan investigasi mendalam
Viva, Banyumas - Dunia pasar modal diguncang kabar mengejutkan. Rekening dana nasabah (RDN) PT Panca Global Sekuritas yang tersimpan di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) diduga mengalami pembobolan dengan nilai kerugian mencapai Rp70 miliar.
Kejadian ini berlangsung pada Selasa, 9 September 2025, dengan pola penarikan dana berulang dalam waktu singkat. Direktur PT Panca Global Kapital Tbk (PEGE), induk usaha Panca Global Sekuritas, Trisno Limanto, menyebut pengalihan dana tersebut dilakukan di luar peruntukan sebenarnya, yakni transaksi di pasar modal.
“Dana dialihkan ke rekening yang tidak masuk daftar whitelist nasabah. Dugaan sementara, dana ditransfer keluar melalui layanan BCA Klik Bisnis,” jelas Trisno dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/9/2025).
Bagi investor, RDN merupakan komponen vital. Semua transaksi saham, obligasi, hingga reksadana wajib melalui rekening tersebut. Karenanya, gangguan pada RDN memicu kekhawatiran serius di kalangan pelaku pasar.
Trisno menambahkan, manajemen Panca Global Sekuritas telah mengambil langkah cepat dengan menghitung kerugian dan berkoordinasi bersama BCA. Pada 10 September 2025, perusahaan mengembalikan sebagian dana nasabah yang terdampak. Selain itu, sistem yang diduga mengalami gangguan juga dinonaktifkan untuk mencegah kebocoran lanjutan.
“Manajemen mengutamakan kepentingan nasabah. Kami berkomitmen memenuhi semua kewajiban sesuai aturan pasar modal,” tegas Trisno.
Sementara itu, Corporate Secretary BCA, I Ketut Alam Wangsawijaya, menegaskan pihaknya tengah melakukan investigasi mendalam.
“Kami bekerja sama dengan sekuritas terkait dan institusi penerima dana untuk memastikan kejelasan aliran dana,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di BEI.
Alam memastikan sistem perbankan BCA tetap aman. Menurutnya, bank telah menerapkan standar keamanan berlapis dalam setiap transaksi digital.
“BCA senantiasa memitigasi risiko agar keamanan data dan transaksi nasabah terjamin,” katanya. Peristiwa pembobolan rekening di BCA bukan kali pertama terjadi. Pada 2023 lalu, kasus serupa menimpa seorang nasabah dengan kerugian Rp320 juta.
Saat itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengingatkan pentingnya menjaga data pribadi seperti KTP, kartu ATM, buku tabungan, dan PIN karena setara dengan “nyawa kedua” bagi nasabah. Kasus terbaru ini menjadi pengingat bahwa di era digital, risiko kejahatan siber semakin tinggi.
Baik investor maupun nasabah bank perlu meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga data pribadi dan memantau transaksi secara rutin