Baru 3 Kali Salurkan Air Bersih, BPBD Cilacap Pastikan 800 Tangki Siap untuk Musim Kemarau

BPBD Cilacap siapkan 800 tangki air bersih musim kemarau
Sumber :
  • BPBD Cilacap

BPBD Cilacap siapkan 800 tangki air bersih untuk musim kemarau 2025. Baru tiga kali distribusi dilakukan, salah satunya ke Desa Bojong yang langganan krisis air

Inovasi Mahasiswa Udinus Toyaku Ubah Udara Jadi Air Bersih, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi: Luar Biasa

Viva, Banyumas - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap terus melakukan langkah antisipasi menghadapi musim kemarau tahun 2025. Hingga awal September, tercatat baru tiga kali penyaluran air bersih dilakukan, salah satunya ke Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten.

Desa ini dikenal sebagai wilayah yang kerap mengalami kekeringan setiap kali musim kemarau tiba. Meskipun saat ini masih dalam periode kemarau, permintaan distribusi air bersih dari desa-desa lain di Cilacap belum banyak masuk.

Resmi Jadi WNI, Mauro Zijlstra Siap Tebar Magis di Timnas Indonesia

Kondisi ini dipengaruhi prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan bahwa tahun ini berlangsung kemarau basah dengan durasi lebih singkat. Meski demikian, BPBD tetap menyiapkan pasokan dalam jumlah besar untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap aman.

Dilansir dari laman BPBD Cilacap, Sebagai bentuk kesiapan, pemerintah daerah melalui BPBD telah mengalokasikan 800 tangki air bersih dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Cilacap tahun 2025.

Lille Siap Tebus Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, dengan 3 Juta Euro

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2024 yang hanya sebanyak 760 tangki. Dengan kenaikan jumlah ini, diharapkan distribusi dapat menjangkau seluruh desa yang rawan kekeringan, terutama di wilayah selatan dan barat Cilacap.

Selain mengandalkan pasokan dari pemerintah, bantuan juga biasanya datang dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan pihak ketiga yang peduli terhadap persoalan krisis air bersih. Kolaborasi lintas sektor ini sangat penting agar masyarakat yang terdampak kemarau tidak kesulitan memperoleh air layak konsumsi.

BPBD Cilacap juga menaruh perhatian serius pada pengelolaan sumber daya air. Berkaca dari kasus pencemaran sumber air akibat banjir di Desa Kalijeruk pada Agustus lalu, pemantauan dan pembersihan sumber air menjadi salah satu prioritas.

Upaya ini bertujuan menjaga ketersediaan air yang sehat sekaligus mencegah potensi krisis berkepanjangan. Tidak hanya itu, program edukasi bagi masyarakat terus digencarkan. Pemerintah daerah mendorong penerapan sistem pengelolaan air berkelanjutan di tingkat lokal dengan melibatkan peran aktif warga.

Sosialisasi tentang kebersihan lingkungan dan konservasi sumber air menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesadaran bersama. Kesiapan 800 tangki air bersih yang disediakan BPBD Cilacap menjadi bukti bahwa pemerintah daerah serius dalam mengantisipasi musim kemarau.

Namun, keberhasilan program ini juga sangat bergantung pada partisipasi masyarakat dalam menjaga sumber air yang ada. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan krisis air bersih dapat diminimalisir dan kebutuhan warga tetap terjamin sepanjang musim kemarau