Klarifikasi Menag Nasaruddin Umar dan Permintaan Maaf atas Ucapannya Tentang Guru yang Viral di Media Sosial
- Dok. Menag
Dalam keterangan resminya, Menag menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh guru di Indonesia.
“Saya menyadari bahwa potongan pernyataan saya tentang guru menimbulkan tafsir yang kurang tepat dan melukai perasaan sebagian guru. Untuk itu, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada niat sedikit pun bagi saya untuk merendahkan profesi guru. Justru sebaliknya, saya ingin menegaskan bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia, karena dengan ketulusan hati merekalah generasi bangsa ditempa,” ujarnya.
Nasaruddin juga menekankan bahwa dirinya bukan orang luar dari dunia pendidikan. Ia mengingatkan bahwa dirinya telah mengabdikan puluhan tahun hidup sebagai pendidik.
“Puluhan tahun hidup saya, saya abdikan di ruang kelas, mendidik mahasiswa, menulis, dan membimbing. Karena itu, saya sangat memahami bahwa di balik kemuliaan profesi ini, guru tetap manusia yang membutuhkan kesejahteraan yang layak,” tambahnya.
Klarifikasi Menag tidak hanya sebatas permintaan maaf, tetapi juga penegasan mengenai langkah nyata yang telah dilakukan pemerintah dalam mendukung kesejahteraan tenaga pendidik.
Kenaikan tunjangan profesi guru non-PNS. Tahun 2025, sebanyak 227.147 guru non-PNS menerima peningkatan tunjangan dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan.
Peningkatan kompetensi melalui PPG. Lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru pendidikan agama tengah mengikuti Pendidikan Profesi Guru. Sepanjang 2025, total ada 206.411 guru yang menjalani PPG, meningkat hingga 700% dibanding tahun sebelumnya.