Akhirnya Terungkap 5 Ciri Istri Pembawa Hoki Menurut Primbon Jawa, Selalu Disayang Suami
- Freepik
Viva, Banyumas - Setelah sekian lama tersembunyi akhirnya diketahui seperti apa ciri istri pembawa hoki.
Bagi seorang pria, memiliki istri yang baik adalah idaman. Apalagi jika ditambah cantik dan taat beragama.
Satu hal yang tidak banyak dipahami, pasangan dalam hal ini istri juga mengantarkan keberuntungan untuk suami dan keluarga kecilnya.
Dalam tradisi Jawa, pernikahan dipandang bukan hanya penyatuan dua hati, tetapi juga pintu masuk menuju rezeki dan keberkahan hidup.
Banyak orang percaya bahwa keberuntungan seorang pria bisa berubah setelah menikah.
Ciri Istri Pembawa Hoki
Primbon Jawa meyakini bahwa seorang istri memiliki peran besar dalam memengaruhi jalan hidup suaminya.
Hal ini bukan semata-mata mitos. Lebih dari itu kepercayaan tentang istri pembawa keberuntungan suami sudah menjadi pengetahuan dalam rumah tangga lintas generasi.
Dirangkum dari laman Channel Bijaksana, inilah lima ciri istri yang membawa keberuntungan atau hoki, termasuk rezeki:
1. Jempol kaki lebih panjang
Menurut primbon, wanita yang memiliki jempol kaki lebih panjang dibanding jari lainnya diyakini akan membuka jalan rezeki yang luas bagi suami.
2. Tahi lalat di telapak kaki
Kerap jijik melihat tahi lalat? Siapa sangkat tanda ini dipercaya membawa keberuntungan di mana pun berada, bahkan bisa mendukung suami mencapai kedudukan penting.
3.Pusar yang dalam
Lubang pusar yang dalam menandakan jalan hidup yang lancar dan minim hambatan, sehingga rumah tangga lebih mudah tercapai kemakmuran.
4.Telinga bulat dan lebar
Telinga merupakan organ tubuh yang digunakan untuk mendengar. Bentuk telinga seperti Buddha melambangkan kebijaksanaan dan welas asih yang mampu menebar energi positif dalam keluarga.
Disebut sebagai 'gunung kemakmuran', wanita dengan jidat lebar diyakini membawa rezeki besar dan kelimpahan bagi rumah tangga.
Meski demikian, primbon Jawa menekankan bahwa kebahagiaan dan rezeki keluarga tidak hanya bergantung pada ciri fisik semata.
Niat baik, usaha sungguh-sungguh, dan doa tulus tetap menjadi kunci utama.