Tolak Penerapan Lima Hari Sekolah di Kabupaten Pekalongan, Demi Keseimbangan Pendidikan dan Mengaji

Ilustrasi anak sekolah
Sumber :
  • Tangkapan layar/pexels @Anastasia Shuraeva

Banyumas –Pemerintah Kabupaten Pekalongan resmi membatalkan rencana penerapan kebijakan.

Pemprov Jateng Kaji Kembalinya Sekolah 6 Hari untuk SMA dan SMK Usai Kebijakan 5 Hari Sekolah Dinilai Kurang Efektif

Hal ini terkait penerapan lima hari sekolah untuk jenjang SD dan SMP negeri

Kebijakan yang sebelumnya sempat diwacanakan itu akhirnya tidak dilanjutkan.

Luar Biasa! Dua Inovasi Layanan Unggulan Berhasil Masuk Top 10 IDEA Jateng 2025

Usai Pemkab menerima banyak masukan dari masyarakat, terutama dari tokoh agama seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. 

Pertimbangan utama pembatalan adalah menjaga keseimbangan antara pendidikan formal di sekolah dengan pendidikan agama yang banyak dilaksanakan di luar jam pelajaran melalui TPQ.

Warga Purworejo Tewas Usai Tertemper KA Prameks di Perlintasan Banyuurip yang Tak Dilengkapi Palang Pintu

Sebagai daerah yang dikenal dengan identitas Kota Santri, masyarakat Pekalongan menilai tambahan libur dalam sistem lima hari sekolah berpotensi mengurangi waktu anak-anak untuk mengikuti kegiatan mengaji.

Pemkab memutuskan tetap menerapkan sistem enam hari sekolah.

Halaman Selanjutnya
img_title