Gratis dan Bebas Bullying, Begini Wajah Baru Sekolah Rakyat di Jawa Tengah
- Pemprov Jateng
Sekolah Rakyat di Jawa Tengah hadir dengan sistem gratis, bebas bullying, dan fasilitas lengkap. Program ini jadi strategi pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan
Viva, Banyumas - Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial RI menghadirkan terobosan pendidikan lewat Sekolah Rakyat yang kini telah beroperasi di Jawa Tengah. Sebanyak 13 sekolah telah resmi berjalan, termasuk Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang, yang diresmikan langsung oleh Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono.
Agus menegaskan, tujuan utama Sekolah Rakyat adalah memutus rantai kemiskinan lintas generasi. Melalui pendidikan yang inklusif, anak-anak dari keluarga miskin berkesempatan meraih masa depan lebih baik.
“Kehadiran sekolah rakyat untuk memutus rantai kemiskinan, sehingga memberi harapan keluarga miskin untuk hidup sejahtera,” ujarnya dilansir dari Pemprov Jateng.
Berbeda dengan sekolah pada umumnya, Sekolah Rakyat menawarkan sistem pendidikan gratis, terintegrasi, dan bebas bullying. Model ini dirancang agar siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga tumbuh dalam lingkungan yang aman, kondusif, dan penuh empati. Pemerintah menjamin sekolah ini bebas dari perundungan, intoleransi, dan pelecehan.
Para guru, kepala sekolah, hingga tenaga pendidik telah dibekali pelatihan khusus untuk menjaga suasana belajar yang sehat dan inklusif. Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 menggabungkan jenjang SD dan SMA, masing-masing berjumlah 50 siswa.
Seleksi penerimaan siswa dilakukan menggunakan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sehingga hanya anak-anak yang benar-benar berasal dari keluarga kurang mampu yang bisa mengakses sekolah ini.