Borobudur Marathon 2025 Jadi Magnet Wisatawan, Perputaran Uang Tembus Rp73,9 Miliar
- Pemprov Jateng
Viva, Banyumas - Ajang sport tourism kembali menjadi daya tarik utama Jawa Tengah. Salah satunya adalah Borobudur Marathon 2025, yang rencananya digelar pada 16 November mendatang di kawasan wisata prioritas Borobudur, Kabupaten Magelang.
Event ini diyakini mampu menggerakkan roda ekonomi sekaligus menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah, M Masrofi, menegaskan Borobudur Marathon kini menyandang status “Elite” dari induk olahraga atletik dunia, World Athletics.
Status bergengsi tersebut membuat event lari ini semakin diperhitungkan di mata dunia. Borobudur Marathon 2025 menyediakan 10.500 slot peserta untuk pelari dari berbagai negara. Antusiasme peserta selalu tinggi, mengingat event ini bukan sekadar olahraga, tetapi juga menyuguhkan pesona budaya dan keindahan alam Borobudur.
Dampak Ekonomi Positif Sejak pertama kali digelar, perputaran ekonomi dari Borobudur Marathon terus meningkat. Pada 2023, event ini menyumbang Rp61,6 miliar. Angka tersebut melonjak menjadi Rp73,9 miliar pada 2024.
Dengan semakin tingginya jumlah peserta tahun ini, nilai perputaran uang diyakini akan kembali meningkat signifikan.
“Sport tourism seperti Borobudur Marathon memberi multiplier effect. Tidak hanya sektor wisata, tapi juga UMKM lokal, penginapan, hingga transportasi ikut bergerak,” ujar Masrofi dikutip dari Pemprov Jateng.
Borobudur Marathon tidak hanya menghadirkan kompetisi lari, tetapi juga momentum bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk lokal. Mulai dari kuliner khas Magelang, kerajinan tangan, hingga produk kreatif, semuanya mendapat ruang promosi saat ribuan peserta dan wisatawan datang.
