Investor China Siap Biayai Tol Pejagan–Cilacap, Tapi Bupati Banyumas Minta Pusat Tanggung Lahan: Apa Alasannya?

Ilustrasi - Proyek Tol Pejagan-Cilacap
Sumber :
  • Ilustrasi - freepik

VIVA, Banyumas – Proyek pembangunan Tol PejaganCilacap kembali menjadi sorotan usai adanya kabar masuknya investor baru dari Tiongkok.

Wabup Lintarti Pimpin Upacara HUT RI ke-80 di Banyumas: Tegas Penting Kuatkan Tekad

Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menegaskan bahwa keberadaan jalan tol tersebut sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di empat kabupaten yang akan dilalui, yakni Brebes, Tegal, Banyumas, dan Cilacap.

Pernyataan itu disampaikan Sadewo dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Infrastruktur di Kawasan DIY dan Jawa Tengah Selatan (Jasela) yang digelar di kantor DPD RI, Rabu (13/8/2025).

Ringsek! Kecelakaan Tunggal Mobil Pajero Masuk ke Lahan Cabai di Pekaja, Banyumas

Kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sadewo meminta dukungan penuh agar proyek strategis ini segera terealisasi.

"Dulu, sebelum pandemi (Covid-19), jalan Tol Pejagan-Cilacap sudah masuk proyek strategis nasional (PSN). Tapi setelah pandemi, hilang (dari daftar PSN)," ujar Sadewo dikutip dari YouTube DPD RI pada Jumat (15/8/2025).

Gudang Tekstil Raksasa di PT Sandang Jaya Cilacap Ludes Terbakar, Api Baru Padam 3 Jam

Setelah dilantik sebagai Bupati Banyumas, Sadewo langsung menemui Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, untuk mengupayakan agar proyek ini kembali diaktifkan.

Usaha tersebut membuahkan hasil karena Tol Pejagan–Cilacap kini telah masuk dalam daftar proyek prioritas nasional.

Namun, Sadewo mengingatkan bahwa status tersebut tidak otomatis membuat proyek bisa segera berjalan.

Salah satu kendala terbesar adalah minimnya alokasi dana APBN untuk pembebasan lahan. Menteri PU pun meminta pihaknya mencari investor.

"Saya membawa salah satu BUMN China, dari Guangxi, yang belum pernah investasi di Indonesia dan mereka telah menyatakan siap berinvestasi di (proyek) jalan Tol Pejagan-Cilacap. Sudah submit semua persyaratan ke Kementerian PU dan sudah oke," kata Sadewo.

Sayangnya, investor tersebut hanya bersedia membiayai pembangunan infrastruktur, bukan pembebasan lahannya.

Kondisi ini membuat Sadewo berharap pemerintah pusat ikut turun tangan. Ia menegaskan bahwa empat kabupaten yang dilalui tol, termasuk Banyumas, masih memiliki tingkat kemiskinan yang signifikan.

Kehadiran jalan tol diharapkan mampu menghubungkan wilayah utara dan selatan Jawa Tengah, sehingga membuka peluang ekonomi baru.

"Kalau ada jalan tol yang menghubungkan (Jateng) utara dan selatan itu Brebes semakin makmur, Banyumas semakin makmur, Cilacap semakin moncer," ujarnya.

Sadewo pun mendesak agar dana pembebasan lahan bisa diupayakan melalui APBN atau investor khusus.

"Kalau bisa ya APBN lah, masak bupatinya sudah bisa mencarikan investor dari China, dari pemerintah pusat tidak bisa nyari uang untuk pembebasan lahan. Saya yakin, Mas Menteri bisa mencarikan investor untuk itu (pembebasan) lahan," tegasnya.

Jika terealisasi, Tol Pejagan–Cilacap akan menjadi jalur strategis yang menghubungkan jalur pantura dan jalur selatan Jawa Tengah.

Bagi Banyumas, proyek ini berpotensi meningkatkan arus distribusi barang, mempercepat mobilitas warga, dan menarik minat investasi baru.

Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah pusat, diharapkan hambatan pembebasan lahan dapat segera teratasi sehingga manfaat besar bagi perekonomian regional, khususnya Banyumas, bisa segera dirasakan.