Dari Cinta Segitiga Politik ke Harga Gabah, Puan Apresiasi Langkah Cepat Prabowo

Puan singgung cinta segitiga politik di Sidang MPR
Sumber :
  • Youtube DPR RI

Viva, Banyumas - Dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025), Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas respons cepatnya dalam menangani berbagai persoalan strategis yang menyentuh langsung kepentingan rakyat.

Sutradara Merah Putih: One For All Berharap Presiden Prabowo Tonton Film Animasi Karyanya

Namun, sebelum memuji langkah-langkah tersebut, Puan sempat menyita perhatian hadirin dengan menyebut dilema “cinta segitiga politik”. Istilah ini ia gunakan untuk menggambarkan hubungan kompleks antara aspirasi rakyat, anggaran negara, dan aturan hukum yang kerap menimbulkan dilema dalam pengambilan keputusan politik.

“Serumit-rumitnya cinta segitiga itu selalu ada saja jalan untuk menemukan solusi terbaik bagi bangsa dan negara. Walaupun kadang terasa pedih, kadang patah hati, tetapi kita harus move on,” ujarnya yang disambut tawa peserta sidang.

Panen Kembang Kol Raksasa 1,7 Kg di Paladan Temanggung, Bupati Agus Beri Apresiasi Petani

Puan kemudian memuji sejumlah kebijakan cepat yang diambil Presiden Prabowo. Ia menyoroti pencabutan izin tambang di kawasan Raja Ampat, penyelesaian sengketa tapal batas antara Aceh dan Sumatera Utara, serta kebijakan pemerintah membeli gabah petani dengan harga layak.

Menurutnya, langkah-langkah ini membuktikan komitmen Presiden dalam menjawab aspirasi rakyat secara konkret.

Tarif AS 39 persen Picu Krisis Politik: Akankah Swiss Batalkan Pembelian Pesawat Tempur F-35A Senilai Miliaran Dolar?

“Kami DPR RI menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto yang dalam waktu singkat telah merespon cepat sejumlah persoalan strategis yang menyentuh langsung kepentingan rakyat,” kata Puan.

Ia juga menyoroti program Asta Cita yang dijalankan pemerintah sebagai payung kebijakan pro-rakyat. Meski memuji, Puan tetap mengingatkan pentingnya sikap mawas diri dalam menjalankan kekuasaan.

“Kekuasaan bukan untuk menakuti rakyat, melainkan untuk menyelesaikan urusan rakyat, meskipun sering kali urusannya rumit ibarat cinta segitiga antara aspirasi, anggaran, dan aturan,” tegasnya.

Puan menekankan bahwa kekompakan antara eksekutif, legislatif, dan seluruh elemen bangsa sangat diperlukan agar kebijakan tidak hanya cepat diambil, tetapi juga tepat sasaran dan berkelanjutan.

Menurutnya, kritik konstruktif dan introspeksi harus selalu menjadi bagian dari kerja kekuasaan demi menjaga demokrasi dan kepercayaan rakyat. Pernyataan Puan yang memadukan humor politik dengan pesan serius ini menjadi sorotan publik dan media.

Banyak yang menilai analogi “cinta segitiga politik” menggambarkan realitas kompleks dunia pemerintahan, di mana setiap keputusan harus mempertimbangkan keseimbangan antara keinginan rakyat, kemampuan anggaran, dan aturan hukum yang berlaku.

Dengan pesan ini, Puan tidak hanya memberi apresiasi pada kepemimpinan Presiden Prabowo, tetapi juga mengingatkan bahwa politik pada akhirnya adalah soal mencari solusi terbaik untuk rakyat, meski jalannya penuh tantangan