Bupati Kebumen Lilis Nuryani Bantah Proyek Keluarga di Pemerintahan: Kami Tidak Akan Main Proyek
- Pemkab Kebumen
Viva, Banyumas - Bupati Kebumen Lilis Nuryani menegaskan komitmennya untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dari praktik nepotisme dan penyalahgunaan wewenang. Dalam sarasehan “Menakar Arah, Membongkar Masalah: Refleksi 6 Bulan Kepemimpinan Lilis–Zaeni Menuju Kebumen Berdaya” di Hotel Candisari, Karanganyar, Rabu (13/8/2025), ia membantah tegas isu yang menyebut keluarganya terlibat dalam proyek pemerintah.
Isu tersebut mencuat seiring beredarnya rumor ‘Trinitas’ yang menuding adanya tiga figur berpengaruh di balik kebijakan Pemkab Kebumen: Bupati Lilis (Bupati Biyung), mantan Bupati M. Yahya Fuad (Bupati Bapak), dan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, dr. Faiz Alauddien Reza Mardhika (Bupati Anak).
Bupati Lilis menjelaskan, meski suaminya kerap memberi saran, semua keputusan tetap ada di tangannya setelah koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Saya tidak mengizinkan Pak Fuad, Reza, atau anak-anak saya untuk mengerjakan proyek di Kebumen. Jika ada pihak yang mencatut nama saya, mohon diabaikan,” tegasnya dikutip dari Pemkab Kebumen.
Ia juga meluruskan kabar keterlibatan putranya dalam kunjungan ke Paris untuk menghadiri acara UNESCO Global Geopark. Menurutnya, Reza ikut karena alasan keamanan pribadi, dan semua biaya perjalanan, termasuk tiket Rp70 juta, dibayar dari dana pribadi.
“Begitu pula saat Pak Fuad menyusul, beliau juga membayar sendiri. Tidak ada dana Pemda yang digunakan,” tambahnya.
Pernyataan ini mendapat perhatian dari peserta sarasehan, termasuk tokoh masyarakat dan pejabat daerah. Banyak yang menilai klarifikasi langsung dari Bupati Lilis penting untuk menghapus spekulasi dan menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintahannya.
Selain membantah isu proyek keluarga, Bupati Lilis memaparkan capaian pemerintahannya selama enam bulan terakhir.
Di antaranya, peningkatan anggaran perbaikan jalan dan jembatan dari Rp51,5 miliar menjadi Rp159,9 miliar, rehabilitasi sekolah dari Rp2,3 miliar menjadi Rp18,9 miliar, serta alokasi Rp45 miliar untuk program Universal Health Coverage (UHC) melalui BPJS Kesehatan.
Pemkab Kebumen juga membangun 11 puskesmas pembantu, merevitalisasi drainase kota senilai Rp5,1 miliar, dan memulai pembangunan stadion tahap pertama sebesar Rp4,3 miliar.
Di sektor ekonomi, alih fungsi bekas pasar hewan menjadi pabrik sarung tangan akan dimulai Oktober, diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru. Bupati Lilis menegaskan bahwa pemerintahannya terbuka terhadap kritik dan masukan.
“Kami akan menerima saran yang baik untuk kemajuan Kebumen. Pembangunan tidak bisa dilakukan sendiri, butuh partisipasi semua pihak,” ujarnya