Eks Walkot Semarang Mbak Ita Tak Lagi Serumah dengan Suami, Fakta Cemburu dan Uang Miliaran Terungkap di Sidang Korupsi

Eks Walkot Semarang Mbak Ita Ungkap Fakta Sidang Korupsi
Sumber :
  • instagram @mbakitasmg

Viva, Banyumas - Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, dan sang suami Alwin Basri, kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan hanya persoalan aliran dana miliaran rupiah yang menjadi pusat perhatian, tetapi juga konflik rumah tangga yang mencuat ke permukaan.

KPK Tangkap Wali Kota Semarang dan Suami, Diduga Peras ASN Lewat TPP Hingga Raup Rp2,4 Miliar!

Dalam persidangan terbaru yang digelar di Pengadilan Tipikor Semarang pada 6 Agustus 2025, Alwin Basri membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengungkap bahwa dirinya dan Mbak Ita sudah tidak lagi tinggal serumah.

Hubungan rumah tangga yang semula tampak harmonis kini berada di ujung tanduk, dipicu oleh rasa cemburu mendalam dari Mbak Ita terhadap seorang wanita bernama Indriyasari, mantan Kepala Dinas Kesehatan Semarang. Alwin menyebut bahwa istrinya menuduhnya memiliki hubungan khusus dengan Indriyasari.

Jay Idzes Kantongi Rp20,9 Miliar per Tahun di Sassuolo, Ternyata Segini Harga Transfernya dari Venezia

Tuduhan itu disebut menjadi salah satu penyebab retaknya rumah tangga mereka. Bahkan dalam kesaksiannya, Alwin menyatakan sudah tidak tinggal di rumah dinas wali kota selama beberapa waktu.

“Dia marah besar dan memilih tidak serumah lagi,” ujar Alwin di hadapan majelis hakim di Pengadilan Tipikor Semarang pada 6 Agustus 2025.

Bergabung ke Sassuolo, Jay Idzes Dapat Sindiran dari Media Italia, Bahwa Mantan Bek Venezia Tersebut...

Namun, persoalan rumah tangga ini hanya bagian kecil dari kompleksitas kasus yang sedang disidangkan. Jaksa Penuntut Umum juga mengungkap adanya aliran dana sebesar Rp2 miliar yang diduga bersumber dari program bantuan sosial Pemerintah Kota Semarang.

Dana tersebut disebut-sebut mengalir melalui beberapa pihak, termasuk Alwin sendiri, untuk kepentingan di luar program resmi pemerintah. Jaksa menduga dana itu berkaitan dengan fee proyek dan alokasi fiktif yang tidak pernah direalisasikan.

Sementara Alwin membantah bahwa dana tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi. Menariknya, di tengah pengusutan aliran dana, keterangan mengenai hubungan dekat Alwin dan Indriyasari makin menguatkan dugaan publik bahwa kasus ini tak hanya menyangkut korupsi, tetapi juga konflik personal.

Mbak Ita, yang selama ini dikenal sebagai sosok perempuan kuat dan pemimpin perempuan pertama di Semarang, belum memberikan tanggapan langsung terhadap kesaksian suaminya. Namun tim kuasa hukumnya menyebut bahwa pernyataan tersebut tidak relevan dengan pokok perkara.

Sidang akan kembali digelar pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi tambahan dan penelusuran dokumen keuangan terkait dana bantuan sosial.

Kasus ini pun menyedot perhatian luas, tak hanya dari warga Semarang, tetapi juga dari masyarakat Indonesia yang mengikuti perkembangan sidang ini sebagai salah satu kasus korupsi besar dengan nuansa drama rumah tangga di dalamnya