Marsma TNI Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan Pesawat Latih di Bogor

Marsma TNI Fajar Adriyanto Gugur dalam Kecelakaan
Sumber :

VIVA, Banyumas - Kabar duka datang dari TNI Angkatan Udara. Salah satu perwira terbaiknya, Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto, gugur dalam kecelakaan pesawat latih sipil Quicksilver GT500 di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 3 Agustus 2025.

Kecelakaan Beruntut: Mobil dan Truk Terperosok ke Saluran Drainase di Jalan Raya Tapen, Banjarnegara

Dalam keterangannya, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI I Nyoman Suadnyana menjelaskan bahwa pesawat dengan nomor registrasi PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB.

Latihan ini bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan personel FASI yang berada di bawah binaan TNI AU,” ujar Suadnyana sebagaimana dilansir dari TVOneNews.

Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air, Pria 41 Tahun Jadi Tersangka!

Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat dilaporkan hilang kontak dan tak lama kemudian ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana, Ciampea. Marsma TNI Fajar bertugas sebagai pilot, didampingi oleh seorang co-pilot bernama Roni.

Keduanyalangsung dilarikan ke Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. M. Hassan Toto. Sayangnya, Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit.

Update: Kecelakaan di Pekalongan, Korban Pengendara Motor Diduga Tergelincir Hingga Terlindas Truk

TNI AU menyatakan bahwa pesawat dalam kondisi laik terbang dan sudah mengantongi izin penerbangan yang sah.

“Penerbangan telah dilengkapi dengan SIT nomor SIT/1484/VIII/2025 dan merupakan sortie kedua hari itu,” jelas Suadnyana.

Tim gabungan TNI AU dan aparat setempat telah melakukan evakuasi dan pengamanan lokasi kecelakaan. Saat ini, jenazah Marsma TNI Fajar berada di RSAU Lanud Atang Sendjaja untuk proses selanjutnya.

Marsma TNI Fajar Adriyanto dikenal sebagai penerbang tempur F-16 dengan call sign “Red Wolf”. Ia adalah lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1992, serta pernah menduduki sejumlah jabatan strategis, seperti Danlanud Manuhua, Kadispenau, Kapuspotdirga, hingga Kapoksahli Kodiklatau.

“Atas nama keluarga besar TNI AU, kami menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. Semangat dan pengabdian beliau akan jadi inspirasi bagi generasi penerus,” ucap Suadnyana.