Teror Misterius di Pekalongan: Celana Dalam Tiba Tiba Muncul di Pohon dan Genting

Ilustrasi Pakaian dalam berserakan di pohon, genting, dan pagar rumah
Sumber :
  • pexel @karolina-grabowska

Viva, Banyumas - Warga di kawasan Gembong, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, digegerkan dengan penemuan aneh dan mengkhawatirkan. Sejumlah pakaian dalam wanita tiba-tiba ditemukan berserakan di berbagai tempat, mulai dari jalanan, pagar rumah, hingga menggantung di pohon dan atap rumah warga.

Daftar 13 Negara Pemilik Drone Tempur Terbanyak 2025: Israel Terjun Bebas, Indonesia Muncul!

Kejadian ini terjadi pada Minggu malam, 3 Agustus 2025, sekitar pukul 19.00 hingga 19.30 WIB. Penemuan tak biasa ini pertama kali disadari oleh sejumlah anak-anak yang sedang bermain di sekitar lokasi.

Mereka melihat adanya celana dalam dan bra wanita tergeletak di berbagai sudut permukiman, lalu melaporkannya kepada orang tua mereka. Tak butuh waktu lama, warga pun keluar rumah dan menemukan fakta mencengangkan: pakaian dalam wanita tersebar secara acak dan tidak wajar.

VAR Tiba Tiba Muncul di Final AFF U 23, Vietnam Tuding Indonesia Biang Kerok!

Ana, salah satu warga, mengaku ini adalah kejadian pertama yang mengejutkan. Namun ia juga mengungkap bahwa sebelumnya pernah mengalami kehilangan pakaian dalam saat menjemur di depan rumah.

"Kalau bertebaran seperti ini baru kali ini. Tapi saya sudah tiga kali kehilangan celana dalam. Adik saya juga dua kali. Sudah lama sih, tapi tidak pernah ketahuan pelakunya," ujarnya yang dilansir dari instagram @rumpi_gosip.

Akhirnya! Eks Ngasirah Kudus Akan Hidup Lagi, Investor Serius Muncul!

Efendi, warga lain yang juga bertugas di Polsek Kedungwuni, menambahkan bahwa hingga kini belum diketahui siapa pelaku penyebaran pakaian dalam tersebut. Ia menyayangkan tidak adanya CCTV di lokasi kejadian, sehingga sulit mengidentifikasi siapa pelakunya.

"Tidak ada kamera pengawas, jadi kita tidak tahu siapa yang melakukan. Tapi warga mulai waspada, apalagi di sini banyak anak-anak dan remaja perempuan. Kita khawatir kalau ini berlanjut ke hal yang lebih berbahaya," katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title