Tragis! Ibu Muda di Tasik Ditantang Akhiri Hidup Telan 20 Pil Hexy dan Minuman Keras demi Uang Susu

Ilustrasi Ibu muda Tasik nyaris akhiri hidup di jalan demi anak-anak
Sumber :
  • pexel @pixabay

Viva, Banyumas - Suasana sore di kawasan Perumahan Cikunir Kencana Raya, Kelurahan Cipawitra, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, mendadak mencekam, Selasa (22/7/2025). Seorang ibu muda berinisial DN (24) nyaris mengakhiri hidupnya secara tragis di tengah jalan raya. Aksi mengerikan tersebut dilakukan setelah DN diduga mengonsumsi sekitar 20 kaplet obat Hexy dan menenggak minuman keras.

Makassar Gempar! Ibu Muda Tega Habisi Bayinya dengan Toples di Dalam Kamar

Warga sekitar langsung heboh melihat kondisi DN yang tampak lemas dan terduduk sambil menangis, sembari menggendong bayinya yang masih kecil. Dilansir dari informasi yang diunggah di akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Yang membuat publik semakin tersentuh, dari video yang beredar luas di media sosial, DN tampak menangis histeris sambil mengaku bahwa ia ditantang oleh seseorang untuk melakukan aksi nekat tersebut dengan imbalan uang Rp20 ribu.

Uang itu, menurut pengakuannya kepada petugas, sangat ia butuhkan untuk membeli susu bagi keempat anaknya. Kisah memilukan ini menjadi sorotan warganet dan warga sekitar.

Ahmad Bagus Sayat Leher Sendiri: Surat Kontrol Jiwa, Pisau Berdarah, dan Pesan Sebelum Mengakhiri Hidup di Kendal

Aksi DN dianggap sebagai jeritan dari tekanan ekonomi yang luar biasa dan beban mental yang tak tertahankan. Setelah ditenangkan oleh petugas dan warga, DN langsung mendapatkan penanganan medis dan psikologis.

Hasil pemeriksaan menyebutkan bahwa DN mengalami depresi berat akibat tekanan hidup yang berkepanjangan.

Gaji Rp300 Ribu per Jam! Cerita Merianti Tinggalkan Kerja Bank Demi Jadi Pemetik Buah di Australia

Ia merasa putus asa karena tidak memiliki penghasilan tetap dan harus membesarkan anak-anaknya seorang diri. DN juga tidak memiliki BPJS Kesehatan, yang membuat akses terhadap layanan kesehatan menjadi semakin sulit.

Menurut keterangan aparat, DN adalah warga Kabupaten Tasikmalaya dan bukan penduduk Kota Tasikmalaya. Oleh karena itu, proses penanganan lanjutan dilimpahkan kepada keluarga dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya untuk penanganan lebih lanjut.

Kejadian ini menyadarkan banyak pihak bahwa masih banyak masyarakat, terutama ibu rumah tangga, yang menghadapi tekanan hidup luar biasa tanpa dukungan memadai dari lingkungan maupun sistem sosial.

Kondisi ekonomi yang sulit, beban pengasuhan anak, serta minimnya akses ke layanan kesehatan mental bisa mendorong seseorang pada tindakan ekstrem.

Peristiwa DN menjadi pengingat penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk memperhatikan kesehatan mental dan kesejahteraan warga, terutama perempuan dan anak-anak di bawah garis kemiskinan.

Akses terhadap bantuan sosial dan layanan konseling perlu diperluas agar kasus seperti ini tidak terulang. Bagi DN, dukungan dari keluarga dan masyarakat menjadi hal yang sangat dibutuhkan saat ini.

Ia adalah potret nyata dari perjuangan seorang ibu di tengah himpitan ekonomi, yang nyaris membuatnya menyerah dalam diam