Viral! Dugaan Pelecehan oleh Profesor di Fisip Unsoed Kepada Sejumlah Mahasiswi Gegerkan Kampus

Viva, Banyumas -Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) tengah diterpa isu sensitif menyangkut pelecehan yang melibatkan oknum dosen bergelar profesor di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip). Kabar tersebut mencuat melalui jejaring pesan singkat dan langsung menyedot perhatian publik, terutama kalangan akademisi dan mahasiswa. 

Profesor yang lakukan pelecehan ini menyebutkan bahwa sejumlah mahasiswi Fisip Unsoed diduga menjadi korban pelecehan dengan modus manipulasi nilai akademik. Oknum dosen tersebut dituding memanfaatkan posisinya sebagai pengajar untuk melakukan pelecehan dan tindakan tidak pantas terhadap mahasiswinya.

Meskipun belum ada pernyataan resmi secara lengkap dari pihak universitas, Wakil Rektor Unsoed, Norman Arie Prayogo, memberikan tanggapan awal saat dikonfirmasi media.

“Nanti akan diberikan keterangan resmi oleh juru bicara Unsoed,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Kamis (24/7/2025) yang dikutip dari tvonenews.

Ia juga membenarkan bahwa kasus tersebut tengah diproses secara internal, namun dirinya tidak memiliki kewenangan menyampaikan rincian lebih lanjut. Sejauh ini, belum diketahui secara pasti jumlah korban, identitas pelaku, serta kronologi detail kejadian.

Pihak kampus berjanji akan membuka informasi secara transparan dan menjamin perlindungan bagi para korban jika terbukti benar. Munculnya kabar ini sontak mengundang reaksi beragam dari kalangan mahasiswa.

Beberapa di antaranya menyuarakan kekhawatiran dan desakan agar pihak rektorat segera bertindak tegas. Isu pelecehan di lingkungan kampus bukan hal baru di Indonesia.

Kasus seperti ini menandai pentingnya sistem pelaporan yang transparan, perlindungan korban, serta sanksi tegas bagi pelaku kekerasan seksual, terutama jika dilakukan oleh pihak yang memiliki kuasa.

Sementara itu, berbagai pihak berharap agar Unsoed dapat menangani kasus ini secara serius, tidak menutupi fakta, dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Kampus sebagai institusi pendidikan diharapkan menjadi tempat yang aman, bebas dari kekerasan dan pelecehan dalam bentuk apa pun