Nyaris Menyerah, Wanita Inggris Ini Dapat Pekerjaan Setelah Kirim 647 Kali Lamaran Kerja
- instagram @caitlin_morgan_
Viva, Banyumas - Kisah perjuangan mencari pekerjaan di era digital semakin kompleks, terutama ketika sistem rekrutmen mulai menggunakan kecerdasan buatan (AI) sebagai penyaring utama. Hal ini dialami langsung oleh Caitlin Morgan, lulusan Swansea University, Inggris, yang akhirnya berhasil mendapatkan pekerjaan setelah perjuangan panjang mengirimkan 647 lamaran kerja.
Sejak lulus kuliah pada tahun 2023, Caitlin secara konsisten mengirim dua lamaran kerja setiap hari. Namun, semangatnya terus diuji oleh kenyataan pahit: lebih dari 150 lamaran ditolak secara eksplisit dan 271 lamaran lainnya tidak pernah mendapat tanggapan sama sekali.
Caitlin menduga penggunaan teknologi AI dalam proses perekrutan menjadi salah satu penyebab lamaran-lamarannya kerap tersingkir bahkan sebelum dibaca oleh perekrut manusia.
“Saya merasa seperti tidak pernah diberi kesempatan,” ujar Caitlin dalam wawancara lokal yang dikutip dari laman Media Times of Suriname.
Tak ingin menyerah begitu saja, Caitlin mulai mempelajari sistem penyaringan otomatis dan memperbaiki CV serta surat lamaran berdasarkan saran ahli rekrutmen. Ia juga mencoba berbagai template dan format agar lamarannya mampu lolos ke tahap seleksi manusia.
Meski beberapa kali mendapat undangan wawancara, hasilnya tetap nihil. Hingga akhirnya, lamaran ke-647 yang dikirimkan membawanya pada titik terang. Caitlin diterima sebagai akuntan magang di sebuah perusahaan di London, dan dijadwalkan mulai bekerja pada September 2025 mendatang.
“Saya hampir menyerah. Rasanya seperti menabrak tembok setiap hari. Tapi sekarang saya tahu, kegigihan saya tidak sia-sia,” kata Caitlin dengan haru.