Misteri Kematian Diplomat Kemlu: CCTV Terpotong, Pintu Terbuka, dan Banyak Pertanyaan
- Tiktok @plasticman18
Viva, Banyumas - Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan, masih menyisakan teka-teki. Pria berusia 39 tahun itu ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025), dengan kondisi kepala terlilit lakban.
Publik semakin mempertanyakan penyebab kematian Arya Daru setelah rekaman CCTV yang beredar memperlihatkan aktivitas terakhirnya. Salah satu hal yang paling disoroti adalah keberadaan blind spot atau titik buta dalam rekaman, yang membuat pergerakan di area tertentu tidak terekam kamera.
Eks Kabareskrim Polri, Ito Sumardi, turut menanggapi kejanggalan ini. Dalam acara Catatan Demokrasi tvOne pada Rabu (15/7/2025), ia menyebut bahwa rekaman CCTV yang ada tidak mampu menangkap momen krusial saat korban masuk kembali ke kamarnya setelah membuang sampah.
“Kita lihat korban membawa sampah menyusuri lorong, lalu belok kanan dan menghilang di area yang tidak tercakup CCTV. Setelah itu, dia masuk kembali ke kamar, namun pintunya tidak terlihat dalam rekaman. Itu adalah titik blind spot yang perlu diselidiki,” jelas Ito dilansir dari laman Tvonenews.
Menurutnya, ketika seseorang membuang sampah, pintu kamar biasanya dibiarkan terbuka karena hanya pergi sebentar. Hal ini menimbulkan kemungkinan bahwa ada pihak lain yang masuk ke kamar saat korban kembali.
Tiga rekaman CCTV yang beredar memang menunjukkan beberapa aktivitas mencurigakan:
- Arya keluar kamar dengan membawa sampah, penjaga kos terlihat mondar-mandir, dan sudut pandang kamera terputus tepat saat korban kembali masuk.
- Tidak ada rekaman yang secara jelas memperlihatkan apakah ada orang lain yang masuk atau keluar dari kamar korban.
- Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan, termasuk autopsi terhadap jenazah. Meski hasil awal tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, dugaan bunuh diri juga belum bisa dipastikan tanpa hasil forensik lengkap.