Mulai 2025, Orang Miskin Masih Kuat Kerja Tak Masuk Daftar Penerima Bansos

Bansos Tidak Untuk Rakyat Miskin Masih Produktif
Sumber :
  • instagram @masbud_sudjatmiko

Viva, Banyumas - Mulai tahun 2025, pemerintah akan melakukan perombakan besar terhadap skema pemberian bantuan sosial (bansos). Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, menyatakan bahwa bansos tidak lagi diberikan kepada semua masyarakat miskin yang masih kuat kerja alias produktif.

Bansos Dirombak! Hanya Lansia, Disabilitas, dan ODGJ yang Akan Dapat Bantuan Usai Banyak Penerima Main Judol

Bansos hanya akan diberikan kepada lansia, penyandang disabilitas, dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Menurut Budiman, orang miskin yang masih memiliki kekuatan fisik dan mental untuk bekerja tidak lagi termasuk dalam daftar penerima bansos. Mereka akan diarahkan untuk masuk ke dalam program industrialisasi dan pemberdayaan ekonomi modern yang disebut sebagai “9 perahu ekonomi”.

“Kalau orang miskin masih kuat kerja, wajib hukumnya mereka diintegrasikan ke dalam 9 amal usaha ekonomi modern,” tegas Budiman dalam keterangannya dilansir dari Viva.

Awas Disadap, Aturan Baru Penyadapan Tak Masuk KUHAP 2025 Ini Penjelasan DPR

Dalam program ini, BP Taskin menyiapkan 9 sektor industri untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat miskin produktif. Tujuannya adalah agar mereka dapat keluar dari garis kemiskinan melalui kerja, bukan terus bergantung pada bantuan negara.

Budiman menganalogikan bansos sebagai pelampung sementara agar masyarakat miskin tidak tenggelam. Namun jika terlalu lama memakai pelampung, masyarakat akan merasa nyaman dan enggan berenang menuju perahu produktif.

Gaji 13 Juta per Bulan! Ini Cara Daftar Magang Jepang Gratis Khusus Warga Jateng

“Bansos itu hanya pelampung. Kita sediakan 9 perahu agar mereka bisa naik dan bergerak ke arah kemerdekaan ekonomi. Jangan sampai karena terlalu nyaman dengan pelampung, malah enggan naik perahu,” ujar Budiman.

Keputusan ini menuai respons beragam dari masyarakat. Banyak yang mendukung langkah ini karena mendorong kemandirian masyarakat miskin.

Halaman Selanjutnya
img_title