Menuju 91 Persen ! Banjarnegara Genjot Inklusi Keuangan Demi Ekonomi Rakyat

Wabup Banjarnegara dorong inklusi keuangan di 2025
Sumber :
  • Instagram @kabupatenbanjarnegara

Viva, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus menggencarkan upaya peningkatan inklusi keuangan sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi daerah. Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, menegaskan bahwa target inklusi keuangan tahun 2025 harus mencapai 91 persen, naik signifikan dari capaian sebelumnya.

Banjarnegara Serahkan LHP BPK ke 10 Parpol, Pengelolaan Dinilai Tertib

Hal itu disampaikan Wakhid saat memimpin rapat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Banjarnegara, yang digelar pada Kamis (10/7/2025) di ruang rapat bupati.

“Target ini tidak mudah, namun sangat penting. Diperlukan intervensi program yang tepat dan kolaborasi yang solid antar anggota TPAKD, termasuk sektor perbankan, lembaga keuangan mikro, dan perangkat daerah,” ujar Wakhid dalam sambutannya dilansir dari Pemkab Banjarnegara.

Sambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Pemkab Banjarnegara Gandeng ANTV Gelar Hiburan Rakyat

Inklusi keuangan merupakan kondisi di mana masyarakat memiliki akses terhadap berbagai produk dan layanan keuangan formal, seperti tabungan, kredit, asuransi, dan investasi. Tingkat inklusi keuangan yang tinggi akan mendorong masyarakat untuk lebih mandiri secara ekonomi dan terhindar dari praktik keuangan ilegal seperti rentenir atau pinjaman online ilegal.

Wakhid menambahkan bahwa peningkatan inklusi keuangan juga berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan masyarakat yang cerdas dalam mengelola keuangan, maka perputaran ekonomi di Banjarnegara akan semakin kuat.

Ambles! Truk Bermuatan Pasir Terperosok ke Saluran Drainase di Purwanegara, Banjarnegara

“Saya ingin masyarakat nantinya bisa lebih cerdas mengelola uang, bisa memilih produk keuangan yang sesuai, dan tahu bagaimana menghindari risiko keuangan,” katanya.

Dalam forum tersebut, TPAKD diminta segera menyusun rencana aksi inklusi keuangan 2025, dengan fokus pada tiga hal: edukasi dan literasi keuangan, perluasan akses keuangan formal, dan perlindungan konsumen.

Halaman Selanjutnya
img_title