Tragedi Raya, Bocah 4 tahun di Sukabumi Meninggal Akibat Cacing Hidup 1 kg Ditubuhnya, Sudah Menyebar ke Otak
- pexel @Sippakorn Yamkasikorn
Viva, Banyumas - Kejadian memilukan menimpa Raya, bocah berusia 4 tahun asal Kampung Padangenyang, Sukabumi, yang meninggal dunia pada 22 Juli 2025. Tubuh Raya ditemukan dipenuhi cacing hidup hingga seberat 1 kilogram, bahkan hasil CT Scan menunjukkan cacing dan telurnya sudah menyebar ke otak.
Kondisi ini diduga diperparah oleh lingkungan tempat tinggalnya yang kumuh dan kotor, termasuk bagian bawah rumah panggung yang penuh kotoran ayam. Keluarga Raya hidup dalam keterbatasan. Ayahnya sakit-sakitan, sementara ibunya mengalami gangguan jiwa.
Upaya untuk mendapatkan bantuan medis juga menemui jalan buntu, karena permohonan ke berbagai lembaga pemerintah maupun sosial tidak membuahkan hasil. Tim pegiat sosial sempat membawa Raya ke rumah sakit dalam kondisi kritis, namun nyawanya tidak tertolong. Kasus ini menimbulkan keprihatinan luas, termasuk dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dalam akun Instagramnya, Ia menyoroti lemahnya fungsi posyandu, PKK, dan bidan desa dalam melakukan pemantauan kesehatan anak, yang seharusnya mencegah kasus cacingan akut seperti yang dialami Raya. Gubernur Dedi bahkan mengancam akan memberikan sanksi kepada pihak-pihak terkait jika lalai dalam penanganan kesehatan anak di wilayahnya.
Selain itu, pemerintah provinsi segera mengevakuasi keluarga Raya untuk mendapatkan perawatan medis karena beberapa anggota keluarga juga terindikasi mengidap penyakit TBC. Langkah ini diharapkan dapat mencegah risiko kesehatan lebih lanjut bagi keluarga tersebut.
Kasus Raya menjadi cermin nyata pentingnya sanitasi lingkungan dan pengawasan kesehatan anak. Lingkungan kumuh, kotor, dan tidak higienis menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan infeksi cacing dan berbagai penyakit serius lainnya.
Pakar kesehatan menekankan perlunya intervensi cepat melalui edukasi, posyandu rutin, serta pemeriksaan kesehatan berkala bagi anak-anak yang tinggal di kawasan rentan. Selain itu, masyarakat diharapkan lebih aktif dalam memantau kesehatan keluarga dan lingkungan sekitar. Kasus tragis ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan komunitas lokal untuk mencegah kasus serupa di masa depan.