Ibu Korban Dugaan Pelecehan ASN Jambi Akui Ditawari Rp1 Miliar untuk Damai dan Cabut Laporan

Ilustrasi Ibu korban teguh tolak iming-iming uang 1 M damai
Sumber :
  • Pexel @Keenan Constance

Viva, Banyumas - Kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi terus menjadi sorotan publik. IM, ibu dari korban, secara terbuka mengungkapkan bahwa dirinya mendapat tekanan luar biasa dari sejumlah pihak yang diduga ingin mendorong penyelesaian kasus secara damai.

Mahasiswi UIN Saizu Purwokerto Diduga Jadi Korban Pelecehan Dosen, Kasus Dilaporkan ke Polisi

Dalam keterangannya, IM menyebut ia berkali-kali didatangi orang tak dikenal yang menawarkan uang dengan jumlah fantastis agar dirinya mencabut laporan dugaan pelecehan yang dilakukan oknum ASN Jambi kepada anaknya dan memilih jalur kekeluargaan.

Penawaran uang damai itu bahkan mencapai nominal Rp1 miliar, sebuah angka yang sangat besar bagi kebanyakan orang. Meski demikian, IM dengan tegas menyatakan penolakannya uang damai Rp 1 Miliar. Baginya, keadilan untuk anaknya jauh lebih penting daripada uang sebesar apa pun.

Terungkap! Pria 57 Tahun di Solo Diduga Lakukan Pelecehan ke Anak Tetangga Selama 20 Tahun

Ia menegaskan bahwa niatnya melanjutkan proses hukum murni untuk memastikan pelaku mendapatkan hukuman setimpal, sekaligus mencegah terulangnya peristiwa serupa pada anak-anak lain di masa depan.

Kasus ini menyeruak ke publik setelah dugaan perbuatan asusila yang dilakukan oleh ASN bernama Yanto alias Rizky Aprianto terungkap. Proses hukum telah berjalan dan memicu perhatian berbagai pihak, termasuk pemerhati perlindungan anak dan lembaga bantuan hukum.

Tersangka Pelecehan Anak, Pendeta Adi Suprobo Dihukum 7 Tahun dan Denda Miliaran oleh PN Semarang

Dilansir dari laman Instagram @faktafakta, Menurut pengakuan IM, upaya tekanan tidak hanya berupa iming-iming uang, tetapi juga intimidasi mental. Berulang kali ia merasa diteror secara psikologis dengan kedatangan orang-orang tak dikenal ke rumahnya yang berusaha mempengaruhi sikapnya.

Kondisi tersebut membuat keluarganya mengalami ketegangan dan rasa cemas. IM menuturkan bahwa meskipun dirinya berada dalam posisi sulit, ia tidak akan gentar menghadapi berbagai tekanan.

Halaman Selanjutnya
img_title