Teror Piton di Buton Selatan, Petani Tewas Ditelan Utuh Saat Berkebun

Ilustrasi Ular piton besar yang memangsa petani Buton Selatan
Sumber :
  • pexel @Erdal Erdal

Viva, Banyumas - Peristiwa mengerikan mengguncang warga Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Seorang petani bernama La Noti (61) ditemukan tewas setelah dimangsa seekor ular piton besar saat sedang berkebun. Kejadian tragis ini terjadi pada Sabtu, 5 Juli 2025, dan menyisakan duka mendalam bagi keluarga serta warga setempat.

Tragis! Balita 2 Tahun di Ngawi Tewas Usai Tak Sengaja Minum Pertalite

Informasi yang dihimpun menyebutkan, La Noti terakhir kali terlihat pada Jumat pagi, 4 Juli 2025, sekitar pukul 07.00 WITA. Saksi mata bernama La Ardi menuturkan bahwa saat itu korban berpamitan menuju kebun dengan mengendarai sepeda motor bernomor polisi DT 4037 HC.

Namun hingga malam tiba, La Noti tak kunjung pulang, membuat keluarga mulai cemas. Keesokan harinya, Sabtu siang sekitar pukul 14.30 WITA, warga bersama aparat setempat melakukan pencarian secara gotong royong di sekitar area kebun korban.

UGM Berduka! 2 Mahasiswa KKN Tewas di Maluku Dihantam Gelombang Saat Ambil Pasir APR

Pencarian tersebut sempat berlangsung tegang karena tidak ditemukan jejak korban maupun tanda-tanda keberadaan La Noti. Dari informasi yang diunggah di akun Instagram @feedgramindo, Puncak pencarian terjadi sekitar pukul 15.40 WITA.

Warga dikejutkan dengan penampakan seekor ular piton raksasa yang tergeletak di semak belukar dengan perut membesar tak wajar. Dugaan kuat pun muncul bahwa ular itu baru saja memangsa mangsanya dalam keadaan utuh.

Kasus Sambo Terulang? Brigadir Nurhadi Anggota Polda NTB Tewas, 2 Atasan Ditangkap!

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih dekat, warga memutuskan membelah perut ular piton tersebut. Sontak, suasana menjadi histeris ketika jasad La Noti ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam tubuh reptil sepanjang lebih dari lima meter itu.

Proses evakuasi korban dilakukan dengan hati-hati sebelum jasad dibawa pulang ke rumah duka. Menurut keterangan aparat Babinsa Kelurahan Majapahit, kejadian ini merupakan kasus pertama ular piton memangsa manusia di wilayah tersebut.

Namun, warga mengaku sering melihat ular besar berkeliaran di sekitar kebun, terutama saat musim panen tiba. Hal itu membuat penduduk semakin was-was ketika beraktivitas di kebun maupun ladang.

Pihak keluarga korban kini masih terpukul atas kehilangan tragis ini. Sementara itu, pemerintah desa mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, terutama saat berada di area kebun yang berbatasan dengan hutan. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa ancaman satwa liar masih nyata di banyak wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi Tenggara.

Aparat bersama warga akan berupaya melakukan patroli dan langkah pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.

La Noti dimakamkan pada Minggu, 6 Juli 2025, di TPU setempat dengan diiringi isak tangis keluarga dan kerabat. Masyarakat berharap tragedi memilukan ini menjadi pelajaran untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya alam di sekitar