IKN Masuk Babak Baru, Rp 313 M Digelontorkan untuk Sepaku dan Kukar

Pembangunan IKN berlanjut di kawasan Sepaku
Sumber :
  • Instagram @ikn_id

Viva, Banyumas - Transformasi besar-besaran di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berlanjut memasuki babak baru yaitu tahap pembangunan kedua pada periode 2025–2029. Pemerintah kembali menggelontorkan dana sebesar Rp 313,2 miliar dari APBN 2025 untuk menata kawasan strategis, khususnya di wilayah Sepaku (Kabupaten Penajam Paser Utara) dan Kutai Kartanegara (Kukar).

Menara BUMN 778 Meter Siap Dibangun di IKN Saingi Burj Khalifah, Tertinggi di Asia Tenggara Telan Dana Triliunan

Anggaran Rp 313 Miliar yang yang digelontorkan tersebut dialokasikan untuk dua paket besar pekerjaan di IKN, dengan fokus pada penataan kawasan sosial serta pengembangan lingkungan yang berkelanjutan.

Penataan ini juga melibatkan pengembangan zona olahraga dan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai bagian dari konsep kota hijau dan ramah lingkungan yang menjadi identitas IKN.

Aset Miliaran Siap Diserahkan ke Otorita IKN, Siapa yang Kelola?

Dikutip dari akun Instagram @nusantarainfoid, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis H Sumadilaga, menyampaikan bahwa pihaknya aktif terlibat dalam proses konstruksi dan pengawasan teknis.

Menurut Danis, proyek ini menjadi salah satu langkah konkret menuju terciptanya kota masa depan yang tidak hanya modern secara infrastruktur, tapi juga sehat, inklusif, dan manusiawi.

4,2 Ribu Liter Pupuk Cair Digelontorkan: Apa Dampaknya bagi Petani Semarang?

Revitalisasi kawasan Sepaku menjadi perhatian utama karena wilayah ini menjadi pusat aktivitas awal pembangunan IKN.

Penataan ulang ini mencakup infrastruktur pendukung, perbaikan akses jalan, sarana sosial, dan lingkungan berskala komunitas.

Tak hanya itu, penambahan zona olahraga juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar dan pendatang di masa mendatang. Selain pembangunan fisik, strategi pembangunan IKN juga mencakup pemulihan ekosistem, penghijauan kawasan, dan upaya menekan jejak karbon melalui perluasan RTH.

Langkah ini dinilai krusial dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga kualitas hidup warga di ibu kota baru.

Dengan keberlanjutan sebagai prinsip utama, Otorita IKN terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat realisasi kota pintar dan hijau.

Pemerintah menargetkan sebagian besar pekerjaan tahap kedua akan berjalan efektif mulai pertengahan tahun 2025.

Proyek ini menunjukkan bahwa pembangunan IKN tidak hanya terfokus pada pusat pemerintahan, tetapi juga menyentuh aspek sosial dan lingkungan secara menyeluruh. Ke depan, IKN diharapkan menjadi simbol kemajuan Indonesia yang berkelanjutan dan berdaya saing global