Dulu Disebut Macan Asia dan Jadi Panutan, Kini Indonesia Justru Tertinggal dari Negara Negara yang Pernah Belajar
- pexel @Suraphat Nuea-on
Viva, Banyumas - Pada era pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia sempat mencatatkan prestasi besar di kancah Asia. Negara ini dikenal sebagai salah satu Macan Asia, sejajar dengan Korea Selatan dan Malaysia.
Saat itu, Indonesia mampu menunjukkan kemajuan pesat dalam bidang ekonomi, industri, dan teknologi. Bahkan, Indonesia berhasil meluncurkan satelit sendiri dan merakit pesawat melalui proyek ambisius seperti IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia).
Robert Cribb, sejarawan dari Australian National University yang dikutip dari laman Instagram @nowdots, menyoroti bagaimana masa keemasan Indonesia ini menjadi momen penting yang mengubah wajah negara dari keterpurukan menjadi harapan besar.
Indonesia menjadi tempat belajar bagi negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia yang ingin meniru strategi pembangunan Indonesia. Namun kini, situasinya berbalik drastis.
Negara-negara yang dulu mencontoh Indonesia justru telah melesat jauh meninggalkan kita. Malaysia, Vietnam, hingga Thailand mengalami pertumbuhan ekonomi dan inovasi teknologi yang konsisten. Sementara Indonesia seolah terjebak dalam stagnasi yang berkepanjangan.
Salah satu penyebab utama kemunduran ini adalah kurangnya fokus pada riset, inovasi, dan pengembangan industri.
Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia lebih sering disibukkan oleh perdebatan politik yang tidak produktif, serta kurangnya keberpihakan pada pendidikan dan penguasaan teknologi.
Selain itu, investasi dalam bidang sains dan teknologi cenderung minim. Banyak ilmuwan dan insinyur Indonesia justru memilih berkarier di luar negeri karena kurangnya dukungan dan fasilitas di dalam negeri.
Akibatnya, potensi sumber daya manusia yang seharusnya menjadi kekuatan justru tidak dimanfaatkan secara maksimal. Jika Indonesia ingin kembali menjadi kekuatan besar di kawasan Asia, maka diperlukan perubahan besar dalam arah pembangunan.
Fokus pada infrastruktur teknologi, pendidikan berkualitas, dan riset ilmiah harus menjadi prioritas utama.
Pemerintah juga harus menciptakan iklim inovasi yang mendukung generasi muda untuk berkembang. Momen keemasan di masa lalu memang membanggakan, namun hanya menjadi nostalgia jika tidak dijadikan pelajaran.
Indonesia memiliki semua potensi untuk bangkit kembali—yang dibutuhkan adalah keberanian untuk berubah dan bergerak maju ke arah yang benar