Buntut Dua Remaja Tewas, Celah Median di Jalan Jogja Solo Ditutup Total
- pexel @pixabay
Viva, Banyumas - warga Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akhirnya mengambil langkah tegas. Celah median jalan di Jalan Nasional Jogja-Solo, tepatnya di depan wilayah Trunuh, resmi ditutup total menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa dua remaja baru-baru ini.
Penutupan median jalan tersebut dilakukan secara mandiri oleh warga dengan cara memasang pagar bambu yang dilengkapi bendera merah putih dan lampu penerangan. Tak hanya itu, warga juga menempelkan poster peringatan bertuliskan:
“Maaf jalan penyeberangan ditutup, karena rawan kecelakaan, sering terjadi kecelakaan.” Median Rawan Kecelakaan, Warga Ambil Tindakan Langkah ini diambil sebagai bentuk aspirasi dan keprihatinan warga atas seringnya kecelakaan di lokasi tersebut.
Ketua RT 3 RW 4 Desa Trunuh, Api, mengatakan bahwa sebelum penutupan, warga telah beberapa kali melakukan rapat dan mengirim surat ke pihak terkait. Dikutip dari akun Instagram @klaten_24jam, Api mengatakan Baru-baru ini dua remaja meninggal dunia akibat kecelakaan.
Ini bukan kejadian pertama. Sejak sebelum pandemi, kami sudah usulkan agar median ditutup. Penutupan median yang selama ini kerap dijadikan jalan pintas pengendara dari Desa Jetis menuju Trunuh (dan sebaliknya), dinilai perlu untuk mengurangi potensi tabrakan frontal. Warga Lebih Memilih Jauh Tapi Aman Warga sekitar mengaku tidak keberatan dengan penutupan akses tersebut.
Dodi, salah satu warga, menilai keselamatan lebih penting meskipun harus mengambil jalur memutar. Dodi menambahkan Lebih baik sedikit jauh tapi aman. Adiknya pernah kecelakaan di situ.
Tiga orang sempat dirawat di rumah sakit. Aspirasi warga pun ditanggapi serius oleh pihak terkait. Penilik Jalan PPK 3.4 Jateng, Fajar Suryanto, mengonfirmasi bahwa surat aspirasi warga telah diterima dan proses penutupan permanen akan segera dilakukan. Fajar mengatakan Segera dilakukan.
Material untuk penutupan akan segera dikirim, Tragedi Kecelakaan Jadi Pemicu Sebelumnya, pada Jumat (27/6/2025) dini hari, sebuah kecelakaan maut melibatkan bus Mira dan motor Beat terjadi di lokasi tersebut.
Dua remaja yang mengendarai sepeda motor tewas di tempat. Tragedi ini menjadi pemicu kuat bagi warga untuk mendesak penutupan median jalan tersebut secara permanen