Fakta Gunung Rinjani: Pesona, Tantangan, dan Tragedi yang Menimpa Pendaki Asal Brasil di Jalur Ekstrem

Rinjani yang Spektakuler
Sumber :
  • Pixabay

VIVA, BanyumasGunung Rinjani kembali menjadi sorotan dunia setelah insiden tragis yang menimpa seorang pendaki asal Brasil. Pendaki tersebut dilaporkan tergelincir dan hilang saat melakukan pendakian, memicu perhatian dari media internasional dan netizen Brasil yang mendesak dilakukannya pencarian secara cepat dan menyeluruh. Di balik keindahannya yang memesona, Gunung Rinjani memang menyimpan tantangan yang tidak boleh dianggap remeh.

Misteri Kematian Juliana Marins di Rinjani: Terpeleset, Hilang, Ditemukan Drone Thermal

Berikut ini beberapa fakta penting tentang Gunung Rinjani yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk mendakinya:

1. Ketinggian Mencapai 3.726 Meter

Juliana Jatuh di Rinjani, Netizen Brasil Serbu Akun Instagram Presiden Prabowo, Ada Apa?

Gunung Rinjani adalah gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci. Dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, pendaki akan menghadapi perubahan suhu ekstrem, tipisnya oksigen, serta medan yang semakin menantang di setiap kenaikan ketinggian.

2. Letter E yang Menantang

Tragedi Arumi: Balita Bima Diamputasi Setelah Dibawa ke Puskesmas

Salah satu jalur terkenal yang paling menantang di Rinjani disebut sebagai “Letter E”. Bentuknya yang menyerupai huruf E ini merupakan medan berbatu curam yang menuntut stamina dan fokus penuh dari para pendaki, terutama saat mendekati puncak.

3. Bukit Penyesalan

Jalur ini dinamai demikian karena konturnya yang berupa tanjakan terjal dan panjang, membuat banyak pendaki merasa kelelahan dan “menyesal” telah memulai perjalanan. Namun, bagi yang berhasil melewati bukit ini, pemandangan spektakuler menjadi hadiah yang layak.

4. Rawan Perubahan Cuaca Mendadak

Salah satu risiko terbesar saat mendaki Rinjani adalah cuaca yang tidak menentu. Dalam hitungan menit, cuaca cerah bisa berubah menjadi hujan lebat atau kabut tebal yang menurunkan visibilitas drastis, meningkatkan risiko tersesat atau tergelincir.

5. Jalur Longsor dan Tanah Labil

Beberapa bagian jalur pendakian Rinjani dikenal rawan longsor, terutama setelah hujan deras. Struktur tanah yang tidak stabil menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan pendaki, khususnya di lereng-lereng curam dan jalur sempit.

Gunung Rinjani memang menyimpan pesona luar biasa, mulai dari danau Segara Anak yang tenang hingga panorama puncaknya yang menakjubkan. Namun, pesona itu datang dengan tanggung jawab untuk selalu waspada, menjaga keselamatan, dan menghormati alam. Tragedi yang menimpa pendaki asal Brasil ini menjadi pengingat bahwa persiapan matang dan kesadaran akan risiko adalah hal mutlak dalam dunia pendakian.