Jabatan Sekda dan Sekwan Cilacap Dibuka Tapi Tak Ada yang Daftar, Ada Apa Dengan ASN?
- instagram @bkpsdmcilacap
Viva, Banyumas - Proses seleksi terbuka untuk jabatan Sekda dan Sekwan di Kabupaten Cilacap resmi dibuka, namun hingga waktu pendaftaran hampir ditutup, tak ada yang daftar. Kedua posisi ini termasuk jabatan tinggi pratama yang strategis dalam struktur pemerintahan daerah.
Meski pengumuman telah disebarluaskan, respons dari kalangan ASN masih sangat minim, bahkan nihil. Minimnya minat terhadap jabatan Sekda dan Sekwan yang dibuka di lingkungan Pemkab Cilacap memunculkan beragam spekulasi.
Hingga mendekati tenggat 30 Juni 2025, tak ada yang daftar secara resmi, padahal posisi tersebut memiliki peran penting dalam mendukung kebijakan kepala daerah dan kinerja lembaga legislatif. Kondisi ini menjadi sorotan karena tidak biasanya dua posisi penting justru sepi peminat.
Pihak pemerintah daerah tetap optimistis meski jabatan Sekda dan Sekwan di Cilacap yang telah dibuka belum diminati. Harapan masih terbuka selama masa pendaftaran belum ditutup sepenuhnya, atau bila perlu, diperpanjang.
Fakta bahwa tak ada yang daftar hingga saat ini menjadi refleksi penting bagi evaluasi sistem rekrutmen dan minat ASN terhadap jabatan struktural tinggi. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Cilacap, Budi Santosa, membenarkan bahwa proses seleksi sudah berjalan sesuai prosedur.
Bahkan, instansi terkait seperti Kementerian Dalam Negeri dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) sudah memberikan izin resmi. Namun demikian, minat dari kalangan ASN masih sangat minim.
Dikutip dari akun Instagram @cilacap_info.id, Budi mengatakan Pengumuman sudah disampaikan beberapa hari lalu. Mungkin para ASN masih mempelajari syarat atau mempertimbangkan aspek lain sebelum mendaftar.
Ia menjelaskan bahwa sesuai aturan, seleksi hanya bisa dilanjutkan jika minimal ada empat pelamar untuk setiap formasi. Jika jumlah ini tidak terpenuhi hingga tenggat, maka pendaftaran akan diperpanjang selama tujuh hari kalender.
Menariknya, seluruh panitia seleksi (pansel) yang terlibat bukan berasal dari internal Pemkab, tetapi dari unsur eksternal. Hal ini merupakan bagian dari komitmen Bupati Cilacap untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas proses seleksi jabatan publik.
Ketua pansel dijabat oleh Kepala Kantor Regional I BKN Yogyakarta, Paulus, dan didampingi oleh akademisi dari Universitas Diponegoro, asesor BKD Provinsi Jawa Tengah, serta pejabat provinsi lainnya.
Kondisi sepinya pelamar untuk jabatan Sekda dan Sekwan ini memunculkan spekulasi mengenai minat ASN terhadap jabatan struktural tinggi.
Apakah mereka merasa tidak siap, ataukah ada pertimbangan lain? Yang jelas, jika dalam waktu dekat belum ada pendaftar, perpanjangan pendaftaran menjadi langkah berikutnya