227 Mahasiswa IPB, UGM, dan STTR Turun Gunung! KKN di Blora Resmi Dimulai
- Pemkab Blora
Viva, Banyumas - Pelaksanaan KKN di Kabupaten Blora dimulai dengan kedatangan 227 mahasiswa IPB, UGM, dan STTR Cepu yang secara resmi diterima langsung oleh Bupati Blora Arief Rohman pada Senin, 23 Juni 2025. Acara penerimaan berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati dan menjadi simbol dimulainya kontribusi mahasiswa dalam mendukung pembangunan desa.
Mereka akan menyebar ke berbagai wilayah untuk menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dalam kegiatan KKN Blora yang baru saja dimulai, para mahasiswa dari ketiga perguruan tinggi tersebut diharapkan tidak hanya sekadar menerapkan teori kampus, tetapi juga mampu menghasilkan solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat desa. 227 mahasiswa IPB, UGM, dan STTR tersebut akan berbaur dengan warga untuk menggali potensi lokal dan membantu pemerintah desa dalam menyusun rencana pengembangan.
Kolaborasi ini menjadi tonggak penting bagi Blora, karena KKN dimulai dengan semangat sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah. 227 mahasiswa IPB, UGM, dan STTR tersebut dijadwalkan bertugas di 24 desa, menciptakan dampak positif melalui berbagai inovasi.
Dengan KKN Blora ini, diharapkan lahir gagasan konkret yang mampu mendorong perubahan berkelanjutan di masyarakat pedesaan. Dalam sambutannya, Bupati Blora menyampaikan bahwa kegiatan KKN ini bukan hanya praktik teori kampus, tetapi juga harus menjadi wahana kontribusi nyata.
Ia berharap para mahasiswa mampu memetakan potensi dan masalah desa, sekaligus memberikan rekomendasi inovatif kepada pemerintah. Dengan kata lain, mahasiswa ditantang untuk tidak sekadar hadir, tapi juga menciptakan perubahan yang dirasakan masyarakat.
Mengutip dari Pemkab Blora, KKN ini akan dilaksanakan di 24 desa pada 7 kecamatan, dengan rincian: 80 mahasiswa IPB di Todanan dan Kunduran (23 Juni–8 Agustus 2025), 117 mahasiswa STTR di Cepu, Sambong, Tunjungan, dan Jiken (30 Juni–11 Juli 2025), serta 30 mahasiswa UGM di Kecamatan Kradenan (20 Juni–8 Agustus 2025).
Dalam waktu tersebut, mereka diharapkan bisa bersinergi dengan perangkat desa, warga, serta instansi lokal. Tak hanya itu, Pemkab Blora juga membuka peluang kolaborasi lanjutan.