AS Turun Tangan! Rudal Iran Dihujani, Israel Dibantu Diam Diam?

Dugaan AS bantu Israel hadapi hujan rudal Iran pada 13 Juni 2025
Sumber :
  • instagram @whitehouse

Viva, Banyumas - Konflik Iran dan Israel kembali membara, memicu kekhawatiran global akan potensi perang skala besar di kawasan Timur Tengah. Ketegangan memuncak setelah serangan militer Israel terhadap sejumlah fasilitas strategis milik Iran, termasuk situs nuklir.

True Promise 3: Iran Hujani Tel Aviv Israel dengan 100 Rudal Hipersonik

Sebagai balasan, Iran meluncurkan rentetan rudal pada Jumat malam (13/6/2025), yang langsung mengarah ke wilayah padat penduduk seperti Tel Aviv, Ramat Gan, dan Ashkelon. Dalam serangan balasan tersebut, sistem pertahanan Iron Dome milik Israel bekerja keras mencegat sejumlah rudal yang menghujani kota-kota besar.

Meski begitu, beberapa ledakan tetap terjadi di kawasan permukiman, menyebabkan kerusakan dan kepanikan di tengah masyarakat.

Teheran Diguncang! Israel Serang Dini Hari, Enam Ledakan Besar Terdengar

Kekuatan militer Iran menunjukkan bahwa serangan ini bukan hanya simbolis, melainkan bagian dari eskalasi konflik yang serius.

Sementara itu, keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik ini semakin jelas, terutama setelah diketahui bahwa militer AS turut membantu Israel menangkis rudal menggunakan teknologi pertahanan canggih.

Iran Bongkar Dokumen Nuklir Israel, Sebut AS dan Eropa Terlibat!

Dukungan ini mempertegas posisi Amerika dalam mendukung sekutunya di tengah potensi perang terbuka antara Iran dan Israel.

Kini, dunia menanti langkah lanjutan dari ketiga negara ini: apakah akan ada deeskalasi atau justru babak baru serangan yang lebih mematikan. Namun, yang mengejutkan dunia adalah kabar bahwa Amerika Serikat diam-diam telah turun tangan membantu Israel menangkis serangan tersebut.

Seorang pejabat AS membenarkan bahwa militer Amerika berperan dalam menembak jatuh sejumlah rudal Iran yang menargetkan wilayah Israel.

Walau tak dijelaskan secara rinci, sumber dari Al Arabiya menyebut sistem pertahanan udara milik Angkatan Laut dan Angkatan Darat AS dikerahkan untuk mendukung Iron Dome Israel.

Dilansir dari laman AFP, Langkah ini memperlihatkan bagaimana Amerika Serikat tak tinggal diam dalam menghadapi ancaman yang ditujukan ke sekutunya.

Bahkan, Washington disebut telah memindahkan kapal penghancur dan sistem pertahanan ke lokasi yang lebih dekat ke perairan Israel. Ini menunjukkan kesiapan militer AS untuk merespons serangan Iran dengan kekuatan penuh bila diperlukan.

Serangan balasan Iran ini merupakan buntut dari Operasi Rising Lion yang dilancarkan oleh militer Israel. Operasi tersebut menargetkan fasilitas nuklir dan pangkalan militer di beberapa kota strategis Iran seperti Teheran, Natanz, dan Kermanshah.

Kini, dunia menyoroti keterlibatan Amerika Serikat yang semakin intens dalam konflik ini. Apakah kehadiran militer AS di wilayah tersebut akan memperluas skala perang Iran–Israel? Atau justru menahan konflik agar tidak meluas? Semua mata tertuju pada Timur Tengah.

Dengan Iran yang bersumpah membalas dan Israel yang tak akan mundur, keterlibatan Amerika Serikat bisa menjadi pemicu eskalasi lebih luas. Dunia pun menanti, apakah ini hanya permulaan dari perang besar yang sesungguhnya?