Ramai Tagar SaveRajaAmpat, Tapi Benarkah Tambang Nikel Ancam Piaynemo?

Ilustrasi Piaynemo lokasi tambang nikel di Raja Ampat
Sumber :
  • pexel @pixabay

Viva, Banyumas - Belakangan ini, ramai tagar #SaveRajaAmpat beredar di media sosial setelah Greenpeace meluncurkan kampanye yang memperlihatkan keindahan Piaynemo berdampingan dengan gambar aktivitas tambang nikel di sekitar kawasan tersebut.

Bahlil Sebut Tambang Nikel Raja Ampat Jauh dari Pulau Piaynemo, Benarkah?

Namun, informasi ini menimbulkan kebingungan karena banyak yang mengira lokasi tambang nikel itu mengancam langsung kawasan wisata Piaynemo. Faktanya, aktivitas tambang nikel itu berada di Pulau Gag, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Piaynemo.

Meski demikian, narasi ini tetap memicu kekhawatiran bahwa keberadaan tambang akan ancam kelestarian kawasan wisata Piaynemo dan lingkungan Raja Ampat secara luas. Padahal, secara geografis dan geologis, dua lokasi ini sangat berbeda.

Air Biru Raja Ampat Kini Cokelat, Warga Ungkap Dampak Tambang Nikel di Pulau Gag

Isu ini menjadi semakin ramai tagar #SaveRajaAmpat karena kesalahpahaman masyarakat tentang posisi tambang nikel yang sebenarnya tidak berada di kawasan wisata Piaynemo.

Penting untuk meluruskan fakta agar kepedulian terhadap lingkungan tidak tercampur dengan informasi yang menyesatkan yang justru bisa membuat kekhawatiran tanpa dasar yang kuat.

Citra Satelit Ungkap Kerusakan Besar, Tambang Nikel di Raja Ampat Jadi Sorotan

Dikutip dari akun Instagram @fakta.indo, Faktanya, lokasi tambang nikel berada jauh dari kawasan wisata tersebut. Tambang ini beroperasi di Pulau Gag, yang terletak sekitar 40 kilometer dari Piaynemo.

Pulau Gag bukanlah destinasi wisata, melainkan wilayah yang secara resmi memiliki izin usaha pertambangan nikel yang dikelola oleh PT GAG Nikel. Izin eksplorasi tambang ini sudah berlaku sejak tahun 1998 dan secara resmi berstatus IUP (Izin Usaha Pertambangan) sejak tahun 2017.

Halaman Selanjutnya
img_title