Ramai Kritik Film Merah Putih One For All, Produser Toto Soegriwo Santai Menjawab
- instagram @totosoegriwo
Viva, Banyumas - Film animasi Merah Putih One For All mendadak menjadi sorotan publik setelah trailer berdurasi dua menit dirilis di kanal YouTube Perfiki TV. Bukannya menuai pujian, film yang digadang-gadang mengusung semangat nasionalisme ini justru mendapat gelombang kritik tajam dari warganet.
Banyak netizen menilai kualitas animasi, alur cerita, hingga pengisi suara di film ini terkesan dibuat terburu-buru dan tidak layak tayang di bioskop. Kritik semakin ramai setelah diketahui bahwa anggaran produksi Merah Putih One For All mencapai sekitar Rp6,7 miliar, namun hasil yang ditampilkan dianggap jauh dari ekspektasi.
Film ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop pada 14 Agustus 2025, bertepatan dengan perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. Mengusung tema persatuan, film ini bercerita tentang sebuah desa yang tengah mempersiapkan upacara 17 Agustus.
Tiga hari sebelum acara berlangsung, bendera pusaka yang akan digunakan hilang. Delapan anak dari beragam latar belakang budaya pun bersatu untuk menemukan bendera tersebut, menghadapi perbedaan, dan bekerja sama demi tujuan bersama.
Meski dihujani komentar negatif, produser Merah Putih One For All, Toto Soegriwo, memilih menanggapi dengan santai. Melalui akun Instagram pribadinya, @totosoegriwo, ia menulis singkat, “Senyuman aja. Komentator lebih pandai pemain.”
Toto juga menambahkan bahwa hujatan dan kontroversi yang terjadi justru membuat film ini semakin viral. Menurutnya, banyak netizen yang membuat konten kritik ikut mendapatkan engagement tinggi dari unggahannya.
“Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?” tulisnya lagi. Film ini disutradarai oleh Bintang Endiarto, yang juga merangkap sebagai penulis naskah. Produksinya digarap oleh studio Perfiki Kreasindo.