10 Film Indonesia yang Sukses Diadaptasi dari Buku. Mana yang Paling Mengesankan Versimu?

Ayat-Ayat Cinta
Sumber :
  • Instagram

Viva, Banyumas – Pernahkah Anda berpikir, "Eh, kayaknya pernah baca cerita ini deh?" saat Anda menonton film? Banyak film Indonesia dibuat berdasarkan novel atau buku terkenal. Beberapa kali berhasil, tetapi kadang-kadang malah membuat penggemar bukunya marah karena banyak perubahan.

Nice You Cafe! Cafe Estetik Minimalis Baru di Sekitar Purwokerto, Cocok untuk Nongkrong dan Nugas

Namun, mengubah kata-kata di halaman menjadi visual yang hidup di layar adalah tantangan adaptasi.

Jika Anda tertarik, berikut adalah sepuluh film Indonesia yang diadaptasi dari buku tersebut dan memiliki cerita menarik tentang proses pembuatan mereka.

Bakso Lotus Pusat Purwokerto! Bakso Daging Sapi 100% dengan Porsi Banyak, Murah, dan Enak

1. Laskar Pelangi (2008) Karya Andrea Hirata

Tidak diragukan lagi, Laskar Pelangi adalah salah satu adaptasi novel paling luar biasa. Film dan buku Andrea Hirata ini keduanya sukses besar. Film ini menyampaikan kisah anak-anak Belitung yang berjuang untuk mendapatkan pendidikan.

Hidden Gem Cafe Murah di Purwokerto! Orbit Coffee & Eatery, Tempat Nyaman Buat Nugas dengan Harga Terjangkau

2. The Paper Boat (2012) Karya Dee Lestari

Dee Lestari terkenal dengan gaya tulisannya yang lucu, dan The Paper Boat adalah salah satu karyanya yang sukses diangkat ke layar lebar. Film ini dibintangi oleh Maudy Ayunda dan Adipati Dolken dan menceritakan tentang perjalanan cinta dan pencarian jati diri.

3. Ayat-Ayat Cinta (2008) Karya Habiburrahman El Shirazy

Sempat menjadi film fenomenal pada masanya. Ayat-Ayat Cinta, adaptasi dari buku terkenal berjudul sama, menceritakan kisah cinta segitiga yang menggabungkan prinsip Islam. Dengan memiliki pro dan kontra, versi filmnya tetap laris manis di bioskop.

4. Filosofi Kopi (2015) Karya Dee Lestari

Berawal dari cerita pendek yang ditemukan dalam buku yang sama, Filosofi Kopi berkembang menjadi film yang berbicara tentang makna hidup dan kopi selain kopi itu sendiri. Chemistry yang kuat antara Chicco Jerikho dan Rio Dewanto membuat film ini semakin menarik.

5. Dilan 1990 (2018) Karya Pidi Baiq

Siapa yang tidak tahu Dilan? Novel Dilan: Dia adalah Dilanku Tahun 1990 menciptakan karakter ikonik ini. Dibintangi oleh Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla, adaptasinya sukses mengingatkan banyak orang pada cinta monyet sekolah menengah.

6. Rudy Habibie (2016) Karya Gina S. Noer dan Diadaptasi dari Buku "Habibie dan Ainun"

Film ini adalah prequel dari buku "Habibie dan Ainun", yang menceritakan tentang masa muda B.J. Habibie. Film ini didasarkan pada buku yang ditulis sendiri oleh Habibie, yang menunjukkan perjuangannya untuk belajar dan mencapai cita-cita.

7. Little Letter to God (2011) Karya Agnes Davonar

Film ini berpusat pada novel yang ditulis berdasarkan kisah nyata tentang Gita, seorang remaja yang menghadapi kanker. Penonton bisa menangis karena versi filmnya yang sukses.

8. 8/5 cm (2012) Karya Donny Dhirgantoro

Film ini adalah adaptasi dari buku 5 cm, yang menceritakan tentang perjalanan lima teman mendaki Gunung Semeru. Film ini membawa pesan tentang mimpi dan persahabatan, membuat banyak orang ingin naik gunung.

9. Rectoverso (2013) Karya Dee Lestari

Rectoverso adalah sekumpulan cerita pendek yang diterjemahkan menjadi lima film pendek. Selain itu, film ini unik karena digarap oleh lima sutradara perempuan yang berbeda.

10. Mariposa (2020) Karya Luluk HF

Mariposa adalah kisah cinta remaja antara Iqbal dan Acha, yang diadaptasi dari novel Wattpad dan dirilis di layar lebar. Film ini menunjukkan dinamika hubungan anak-anak yang manis tetapi juga menantang ini.

Film Adaptasi

Film adaptasi juga dapat membuat cerita lebih dikenal oleh audiens yang lebih luas. Orang-orang yang sebelumnya tidak suka baca mungkin tertarik membaca bukunya setelah menonton filmnya.

Alhasil, baik buku maupun film memiliki keunggulan mereka sendiri. Film menampilkan emosi dan visual yang lebih nyata, sedangkan buku lebih rinci dan memungkinkan kreativitas. Tidak diragukan lagi, keduanya adalah gaya cerita yang sama-sama kuat.